News

Warga Carenang-Serang Dikeroyok Kelompok Pemuda, Lapor Polisi Malah di-‘Ping-pong’

GELUMPAI.ID – Seorang warga Kecamatan Carenang, Idham Khalid (28), bonyok dikeroyok kelompok pemuda yang diyakini merupakan warga Astana, Desa Purwodadi, Kecamatan Lebakwangi.

Idham dikeroyok saat dirinya tengah bekerja, tanpa ada alasan apapun. Diketahui, Idham bekerja sebagai kenek truk tangki air di Kabupaten Serang.

Seakan nasib buruk tidak berhenti sampai di situ, Idham saat hendak melaporkan kejadian pengeroyokan itu ke Kepolisian, malah di-‘pingpong’ oleh Polsek Pontang dan Polres Serang.

Berkali-kali Idham mencoba mengikuti arahan pihak Kepolisian, namun laporannya tidak kunjung diterima.

Kakak korban, M. Ridho Ali Murthadho (30), menceritakan bahwa laporan pengeroyokan yang menimpa adiknya pada Sabtu (21/10) tersebut tak kunjung mendapatkan kejelasan.

Awalnya, ia dan adiknya sempat melaporkan kasus tersebut ke Polsek Pontang, namun diarahkan ke Polres Serang Kabupaten.

“Kata Pak Alambasa, tidak bisa menindaklanjuti laporan pidananya, kalau pidananya harus ke Polres. Maka saya bawa adik saya ke Polres Serang, sampai dini hari kita menunggu yang piket disana,” kata Ridho.

Namun lagi-lagi Ridho kecewa, lantaran petugas Reskrim Polres Serang menolak membuatkan laporan pengeroyokan, dengan dalih sudah ditangani oleh Polsek Pontang.

Padahal, menurut Ridho, kasus tersebut belum dibuatkan LP oleh Polsek Pontang, bahkan diminta oleh petugas reskrim pontang untuk laporan ke Polres.

“Jadi mana yang benar nih? Laporan ke Polsek apa ke Polres. Di Polsek tidak diterima, di Polres juga sama. Terus yang benar kita harus laporan kemana?” kata Ridho yang kesal dengan pelayanan Kepolisian.

Sementara itu, Idham Khalid tak menyangka akan menjadi bulan-bulanan warga saat ia melintas di Kampung Astana, Desa Purwadadi, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang.

Puluhan pemuda yang entah datang dari mana menghentikan paksa truk tangki air yang dibawa oleh rekannya.

Setelah berhenti, para pelaku membuka pintu dan memukulinya. Idham sendiri mengaku tak merasa berbuat salah dengan para pelaku pengeroyokan.

“Yah saya bingung, apa salah saya? Saya cuma lihat-lihat sungai saja. Saya juga ga kenal mereka, Cuma memang saya ingat satu orang, namanya Awang-awang gitu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar