News

Warga Walantaka Resah, Uang Puluhan Juta Sukses Digondol, Maling Bebas Berkeliaran

GELUMPAI.ID – Warga Kampung Cimareng, Kelurahan Lebakwangi, Kecamatan Walantaka dibuat resah dengan aksi pencurian yang diduga dilakukan oleh seorang anak berinisial R berusia 14 tahun.

Salah seorang korban bernama Patmawati mengaku, dirinya mengalami kerugian atas aksi tersebut dengan total uang yang raib sebesar Rp60 juta dalam kurun waktu kurang lebih delapan bulan lamanya.

“Setiap hari uang simpanan di rumah hilang terus menerus, bahkan yang terakhir sehari tiga kali hilang uang sampai Rp6 juta,” ungkap Patmawati, yang sehari-harinya berjualan di toko sembako.

Sontak saja atas kejadian tersebut, korban segera melaporkan terduga pelaku ke Polsek Walantaka pada Sabtu, 2 April 2023 dengan Nomor: LP/B/3IV/2023/SPKT/POLSEK WALANTAKA/POLRES SERANG KOTA/POLDA BANTEN.

Berdasarkan kronologi dari korban, mulanya ia tidak menyadari perbuatan terduga pelaku. Namun suatu ketika ia mulai merasa heran, jika uang simpanannya kerap hilang.

Ditambah lagi dengan serangkaian bukti lainnya seperti genting di rumahnya kerap mengalami kerusakan, meski telah diperbaiki.

Dugaan tindak pencurian itu semakin menguat, ketika korban menemukan adanya bukti telapak tangan dan kaki di sekitaran area dinding genting yang rusak.

“Kami sudah emosi, karena mau belanja uangnya enggak ada. Padahal uang itu kita taruh terpisah di beberapa dompet, dan semuanya selalu berkurang,” ujarnya.

Mulanya ia tidak tidak menaruh curiga terhadap R yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) yang kerap berada di lingkungan rumahnya.

Akan tetapi tetangga di lingkungan di rumahnya meminta ia untuk tetap waspada terhadap R, sebab anak tersebut seringkali kedapatan mencuri.

“Saya enggak curiga sama sekali, namanya anak kecil. Dia juga selalu ngikutin kegiatan saya, tapi memang ada yang mengingatkan untuk hati-hati, ternyata rumah saya sendiri yang kena (dicuri),” terangnya.

Korban juga menerangkan jika dirinya kerap kali berinteraksi dengan R. Bahkan ia juga kerap memberi anak tersebut uang untuk jajan.

Namun ia mulai menyadari, rupanya keberadaan anak tersebut di lingkungan rumahnya itu untuk memantau kondisi dan situasi.

“Sering melihat dia (R), bolak-balik ke toko, kadang nanya juga itu di toko ada siapa saja. Saya mulai curiga ketika malam hari tepatnya bedug magrib, dia nongkrong di dekat kuburan disaat anak lain pada pulang,” katanya.

Tindak pidana pencurian semakin kuat mengarah kepada R, saat seorang anak kecil yang juga sering bermain di sekitaran rumahnya memberi tahu, jika terduga pelaku masuk ke rumahnya melalui genting.

Selain Patmawi, diketahui total jumlah korban atas perbuatan tersebut sebanyak 11 orang dengan total kerugian materi mencapai kurang lebih ratusan juta.

Kendati telah melaporkan terduga pelaku, namun pihak kepolisian hingga kini belum melakukan tindaklanjut dari laporan tersebut.

Padahal sebelumnya R telah mengakui perbuatannya, dan sempat dibawa ke polsek sebelum di hari pelaporan dengan membawa barang bukti.

Kini, terduga pelaku dikabarkan telah kabur melarikan diri tanpa jejak.

Berdasarkan informasi yang didapat, menghilangnya R diduga ada campur tangan pihak aparatur Pemerintah Kelurahan Nyapah, Armala atau Mala.

Mala mengaku ingin membantu menyelesaikan kasus tersebut. Sebab, Mala menyampaikan akan menyelesaikan kasus itu hingga pelaku dihukum.

Namun alih-alih memproses kasus tersebut hingga terduga pelaku dihukum, Mala justru terkesan ingin melindunginya.

Saat dikonfirmasi perihal kabar tersebut, Mala mengaku bahwa dirinya akan menyelesaikan kasus tersebut bersama keluarga.

“Saya lagi di tol, nanti diselesaikan dengan keluarga cuma saya masih ada giat belum pulang ke rumah,”

“Saya juga sama saja orang media, gini aja, nanti aja saya malam ini mau puang dan mau ngobrol juga dengan pihak keluarga,” terangnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar