Waspada! Pelaku Pelecehan Seksual Berkeliaran di Ciomas-Serang
GELUMPAI.ID – Pelecehan seksual dilakukan laki-laki bermotor NMax berbentuk eksibisionis terjadi di Kampung Sanepa, Desa Sukabares, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang.
Pelecehan seksual tersebut dilakukan dengan menggunakan motor NMax, memperlihatkan kemaluannya kepada dua orang perempuan, tepat di depan rumah korban.
Salah satu korban, Umi Hana, mengatakan bahwa pada Rabu (19/10) malam, dirinya keluar rumah untuk membeli susu untuk anaknya ke warung yang ada di dekat rumahnya. Pada saat itu, dia mengaku sudah curiga dengan gerak-gerik dari pelaku pelecehan seksual tersebut.
Pelaku pelecehan seksual menurutnya, merupakan laki-laki muda berperawakan kurus kecil dengan rambut lurus, menggunakan motor Yamaha NMax berwarna kuning hitam. Pelaku menurut Hana, sudah terlihat mondar-mandir di depan rumahnya sejak lama.
“Dalam hati saya, kenapa orang ini bolak-balik saja. Tiba-tiba dia berhenti di depan rumah saya, ngeliatin adek saya. Adek saya lagi duduk main hape, trus pas udah liat adek saya, dia muter balik lagi,” ujarnya menceritakan kejadian, Kamis (20/10).
Namun setelah itu, sang pelaku kembali berhenti di depan rumahnya. Pada saat itu, dia memanggil-manggil Hana sebanyak dua kali. Namun, Hana tidak menggubris panggilan tersebut karena tidak mengenal sang pelaku.
“Pas dia manggil lagi, saya kira dia mau ketemu orang dan nanyain alamat, biasanya gitu kan. Tapi ternyata dia nurunin celana dan dia nunjukkin kelamin ke saya sambil mukanya muka ngeledek, nyengar-nyengir,” tuturnya.
Hal itupun membuat dirinya kaget dan marah. Secara spontan, dia melemparkan sendal miliknya ke arah pelaku. Sang pelaku tidak langsung kabur begitu saja, pria itu masih tetap berada di dekat Hana sambil melontarkan ledekan.
“Yang saya jengkel itu dia sambil ngelecehin sambil ketawa. Kalau orang setres itu gak mungkin bawa motor sambil teriak teh teh. Saya timpuk lagi kedua kali dan enggak kena. Saya teriakin maling biar dikejar sama warga,” katanya.
Menurutnya, kejadian itu dilihat oleh dua orang, yakni adeknya yang juga menjadi korban, dan juga oleh asisten rumah tangga (ART) dari saudaranya yang rumahnya berada di dekat rumah miliknya.
“Di sana ada dua orang saksi, adek saya yang sedang duduk main hape sama pembantu saudara saya yang kebetulan pada saat kejadian, lagi mau ke warung juga untuk belanja,” terangnya.
Ia mengaku bahwa peristiwa itu sampai saat ini masih membuatnya trauma. Dan yang menjadi pikiran bagi dirinya ialah apabila kejadian itu menimpa orang lain. Sebab, dirinya yang sudah bersuami dan memahami konsep seksualitas saja masih sangat trauma.
“Saya aja yang sudah bersuami itu kepikiran dari kejadian sampai sekarang. Orangnya kayak gimana, motornya kayak gimana. Saya jadi trauma juga. Apalagi kalau didiemin, ini bakal menimpa orang lain yang masih perawan, anak anak, kasian orang-orang,” terangnya.
Menurutnya, pelaku harus segera ditangkap lantaran bisa membuat orang lain trauma juga. Saat ini, dirinya tengah mengumpulkan bukti guna melaporkan peristiwa itu kepada pihak Kepolisian.
“Saat ini saya masih mencari bukti, saya mau laporkan ke polisi biar ada efek jera. Karena kasian yang lain, akan trauma merekanya. Alhamdulillah sebenarnya yang kena saya yang sudah dewasa, bagaimana kalau yang belum nikah, bisa membuat orang trauma untuk menikah karena hal itu,” katanya.
Namun menurutnya, dia sudah memiliki gambaran siapa pelaku tersebut. Karena, tidak jarang sang pelaku kerap datang ke lingkungannya.
“Dia sering ke kampung saya bolak-balik. Kalau diingat-ingat saya seperti tahu saya. Dia juga pernah beli di warung orang tua saya. Adek saya pun ingat juga sama dia (pelaku), Jadi saat ini saya sedang mencari bukti, supaya kuat laporannya,” tandas dia.
Tinggalkan Komentar