Internasional

Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer: Parlemen Korea Selatan Bersatu Melawan!

1

GELUMPAI.ID – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, akhirnya mencabut status darurat militer yang sempat dideklarasikannya, setelah Parlemen menolak langkah tersebut. Keputusan ini datang setelah Yoon berjanji untuk memberantas “kekuatan anti-negara” yang menurutnya menjadi ancaman bagi konstitusi dan kebebasan Korea Selatan.

Deklarasi yang dibuat Selasa malam itu langsung menuai kritik keras, termasuk dari Ketua Parlemen dan Han Dong-hoon, pemimpin partai Yoon sendiri. Han, yang sebelumnya berselisih dengan Yoon soal beberapa skandal besar, secara terbuka menentang langkah ini.

Protes Meledak di Depan Gedung Parlemen

South Korean parliament

Begitu deklarasi diumumkan, ratusan orang langsung berkumpul di luar gedung Parlemen. Seruan seperti “Cabut darurat militer sekarang!” terdengar lantang di tengah kerumunan yang sempat bersitegang dengan aparat militer. Berdasarkan hukum Korea Selatan, presiden wajib mencabut status darurat militer jika mayoritas anggota Parlemen menolaknya melalui pemungutan suara.

Hasil voting menunjukkan bahwa seluruh 190 anggota Parlemen yang hadir sepakat untuk mencabut langkah tersebut. Tayangan televisi memperlihatkan pasukan militer mulai meninggalkan lokasi setelah keputusan diambil.

Pentagon juga memberikan perhatian khusus terhadap situasi ini. Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, menyatakan bahwa Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, terus memantau perkembangan dan tetap menjalin komunikasi erat dengan mitra militer Korea Selatan.

“Seluruh pemerintah AS terus berkomunikasi dengan Republik Korea,” ujar Ryder dalam konferensi pers. Meski begitu, Ryder menegaskan bahwa tidak ada perubahan terkait keberadaan 28.500 personel militer AS di Korea Selatan.

Pernyataan Yoon yang Kontroversial

South Korean President Yoon Suk Yeol

Dalam pidato mendadak yang disiarkan langsung larut malam di YTN, Yoon membela langkahnya sebagai cara untuk melindungi kebebasan rakyat dan mencegah “kehancuran nasional.”

“Saya mendeklarasikan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman pasukan komunis Korea Utara, memberantas kekuatan anti-negara yang merampas kebebasan dan kebahagiaan rakyat, serta menjaga tatanan konstitusional kita,” ujar Yoon.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar