GELUMPAI.ID — Spekulasi tentang kemungkinan promosi Yuki Tsunoda ke Red Bull kembali mencuat setelah ia menyatakan siap menggantikan Liam Lawson yang tengah tertekan.
Lawson, yang baru memulai kariernya di Red Bull, langsung menghadapi sorotan besar. Di sesi kualifikasi untuk Grand Prix China, Lawson mencatatkan waktu terburuk di antara semua pembalap, menambah daftar panjang kegagalannya.
Itu merupakan kali kedua berturut-turut ia gagal menembus posisi lebih baik, setelah sebelumnya juga tersingkir di Q1 saat balapan perdana di Melbourne.
Bertolak belakang dengan Lawson, rekan satu timnya, Max Verstappen, tampil gemilang dan selalu masuk empat besar dalam kualifikasi. Lawson yang berusia 23 tahun dipilih Red Bull untuk menggantikan Sergio Perez pada 2025, meskipun catatannya di 11 balapan F1 sebelumnya belum mengesankan.
Namun, Tsunoda, yang juga pernah menjadi rekan satu tim Lawson di tim satelit Racing Bulls, menunjukkan performa jauh lebih solid. Pada kualifikasi terakhir, Tsunoda mencatatkan waktu terbaik kedelapan, bahkan sebelumnya berhasil meraih posisi kelima di grid Australia.
Tsunoda tak ragu saat ditanya apakah ia siap mengambil alih kursi di Red Bull. “Selalu,” jawabnya tegas. Ketika ditanya lebih lanjut apakah ia siap jika Red Bull melakukan perubahan pembalap pada balapan berikutnya di Jepang, Tsunoda menyatakan: “Di Jepang? Ya, 100%. Maksud saya, mobilnya lebih cepat.”
Red Bull sendiri belum menutup kemungkinan adanya perubahan pembalap. Helmut Marko, penasihat motorsport Red Bull, menyatakan bahwa mereka akan mendiskusikan kinerja Lawson yang “tidak sesuai harapan,” meskipun ia menekankan untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Christian Horner, bos tim Red Bull, juga memberikan penilaian realistis terkait Lawson.
“Hari ini memang hari yang sulit baginya, kami akan meninjau dan mencoba memberinya mobil terbaik untuk besok,” katanya.
Lawson, yang terus berjuang menghadapi tekanan, mengaku tidak punya banyak waktu untuk membangun rasa percaya diri dengan mobil RB21.