Soal Investor di TPAS Cilowong Kota Serang, Pemkot Serang Ungkap Ketidakpastian
GELUMPAI.ID – Perihal calon investor yang akan mengelola TPAS Cilowong Kota Serang hingga kini masih belum bisa dipastikan kejelasannya.
Penyebab dari ketidakpastian tersebut dikarenakan masih banyaknya sampah di Kota Serang.
Pasalnya, menurut Walikota Serang Syafrudin, seharusnya minimal sampah yang ada di Kota Serang kapasitasnya 1.000 kubik per hari.
“Sampah selama ini masih perlu investor yang harus mengelola sampah yang ada di Cilowong,”
“Kemudian sampai hari ini (kemarin, red) masih maju mundur, belum ada yang positif,” ujar Walikota Serang Syafrudin saat ditemui dalam agenda bersama Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) pada Sabtu, 25 Februari 2023.
“Insyaallah kalau umpamanya ada yang positif, bisa saya yang di depan (mengomandoi). (Kendala) sebenarnya bukan dari pengusahanya akan tetapi banyaknya sampah yang ada di Kota Serang, minimal banyaknya sampah itu 1.000 kubik satu hari, kita belum sampai ke sana,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Saung Hijau Indonesia (SAHID) Ridho Ali Murtadho mengatakan bahwa untuk dapat menarik investor pengelola TPAS Cilowong Kota Serang, Pemkot Serang harus membuat sebuah inovasi terobosan.
Sejauh ini dirinya menilai Pemkot Serang masih belum memiliki program yang jelas terhadap pengelolaan sampah, khususnya di TPAS Cilowong Kota Serang.
“TPAS Cilowong ini pengelolanya juga belum maksimal, bisa dilihat dari segi pemisahan sampah organik-anorganik,”
“Untuk menarik investor, kami menyarankan agar Pemkot Serang harus mempunyai program yang jelas terkait pengelolaan dan pengolahan sampah yang jelas di Kota Serang. Karena selama ini kan hanya pengangkutan, belum ada kejelasan program,” ujarnya.
Kemudian ia juga menjelaskan, berdasarkan hasil kajiannya, diprediksi lokasi pembuang akhir sampah tersebut akan mengalami kelebihan kapasitas dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
“Melihat dari sisi umur, TPAS Cilowong banyak yang memprediksi 2-3 tahun lagi sudah penuh,”
“Kemudian yang kita ketahui selain menampung sampah dari Kota Serang sendiri, TPAS Cilowong ini juga menampung sampah dari Kabupaten Serang, dan Kota Tangsel. Mungkin ini yang memberatkan para investor untuk masuk,” terangnya.
Menurutnya, apabila Walikota menginginkan angka nilai timbunan sampah di Kota Serang mencapai 1.000 kibik per hari, salah satu solusinya adalah mengaktifkan kembali TPS3R yang sudah ada di Kota Serang.
Artinya, hal itu dilakukan untuk meminimalisir timbunan sampah yang akan dibuang ke TPAS Cilowong.
“Setahu saya, ada beberapa TPS3R di Kota Serang, tapi enggak tahu masih aktif atau tidak. Jadi untuk menarik investor ke Cilowong, Pemkot Serang juga harus punya terobosan dan pengelolaan sampah agar lebih bisa dikendalikan lagi, sebab bank sampah di Kota Serang juga banyak yang tidak aktif,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar