Gagal Masuk SMA Negeri, Atlet Olahraga Tradisional Kota Tangerang Laporkan Dugaan Kecurangan PPDB Banten 2023 Ke Inspektorat
GELUMPAI.ID – Inspektorat Provinsi Banten didatangi oleh para orang tua murid dari Kota Tangerang yang akan melaporkan dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Penerimanaan Peserta Didik Baru (PPDB) Provinsi Banten, pada Kamis 20 Juli 2023.
Kali ini dugaan kecurangan terjadi di SMAN 12 Tangerang, dimana ada orang tua murid yang melaporkan adanya kejanggalan terkait dengan jalur masuk prestasi.
Hal ini dilaporkan oleh salah satu orang tua siswa, Febrianti, yang dimana anaknya, Arif, gagal masuk SMAN 12 Tangerang melalui jalur prestasi non-akademik dikarenakan adanya kejanggalan dalam proses pemeringkatan.
Febrianti menjelaskan, sebelum hari pendaftaran anaknya masih diurutan atas untuk pendaftar jalur prestasi non-akademik. Namun, ketika hari penutupan tiba-tiba nama anaknya sudah tidak ada dalam pemeringkatan.
“Dia ikut jalur prestasi non-akademik, disana saya menemukan kejanggalan-kejanggalan. Pada awal pendaftaran, anak saya dapat peringkat pertama, tetapi pas hari penutupan sudah tidak ada itu nama anak saya,” katanya.
Ia pun bingung dengan kondisi yang dialaminya. Selain itu ia juga mempertanyakan mengapa masih ada mencantumkan jarak zonasi di jalur masuk prestasi non-akademik.
“Biasanya kan ada urutan-urutan yang jelas yak, saya mempertanyakan kenapa ini kepentalanya di saat hari penutupan PPDB. Lalu kan ini jalur prestasi non-akademik, mengapa masih mencantum zonasi jarak, itu juga jadi pertanyaan kita,” ujarnya.
Sebelum ke Inspektorat, pihaknya sempat mengadukan hal ini ke pihak sekolah. Hanya saja ketika mencoba kesana, pihak sekolah mengatakan pengaduan hanya bisa dilakukan secara online.
“Kemarin ketemu dengan pihak sekolah, lalu mereka cuman bilang tidak ada pengaduan secara offline dan semuanya by sistem melalui online,” ungkapnya.
Arif yang juga jadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa ia merupakan Juara dari cabang olahraga tradisional yaitu ketapel di tingkat Kota Tangerang dan Provinsi Banten dalam Pekan Olahraga Tradisional.
Febrianti pun mempertanyakan, mengapa anaknya yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik tidak dapat masuk ke sekolah negeri.
“Selain memiliki prestasi di non-akademik, anak saya prestasi akademiknya juga baik, bisa diliat nilainya. Masa untuk yang prestasi ini tidak diterima di SMA Negeri,” tegasnya.
Sedangkan menurut ia, hari ini masih banyak siswa yang tidak ada dalam sistem PPDB Online, akan tetapi tiba-tiba masuk di sekolah tersebut. Tentunya hal itu menjadi pertanyaan bagi pihaknya.
“Sedangkan masih banyak yang namanya yang tidak tertera di sistem PPDB Online tetapi masuk ke sekolah tersebut, artinya kan ada jalur belakang itu,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar