Australia Bergerak Menuju Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun
“Saya paham menggunakan media sosial secara berlebihan itu tidak baik, dan saya sedang mencoba mengatasinya,” ujar Enie Lam, siswa SMA berusia 16 tahun asal Sydney. “Tapi, larangan ini bukan solusi.”
Kelompok advokasi orang tua menyambut baik regulasi ini, menganggap anak-anak di bawah 16 tahun terlalu muda untuk menavigasi dunia digital secara mandiri. Jenny Branch-Allen, Presiden Australian Parents Council, menyatakan, “Perusahaan besar harus mulai bertanggung jawab. Kita harus mencoba mengurangi insiden yang melibatkan media sosial dan anak-anak di Australia.”
Dukungan Publik dan Tantangan Parlemen
Meski menuai kontroversi, dukungan publik terhadap larangan ini cukup kuat. Menurut survei YouGov yang dirilis minggu ini, 77% warga Australia mendukung langkah tersebut, meningkat dari 61% pada bulan Agustus. Media Australia, termasuk Australian Broadcasting Corp dan News Corp, juga aktif mempromosikan regulasi ini melalui kampanye bertajuk “Let Them Be Kids”.
Namun, tantangan tetap ada. Sejumlah senator dari Partai Hijau dan kelompok sayap kanan menolak RUU ini dengan alasan hak privasi dan kebebasan sipil. Bahkan, Komisi Hak Asasi Manusia Australia menyatakan larangan ini melanggar hak anak-anak untuk berekspresi dan berpartisipasi dalam masyarakat.
Meskipun begitu, Albanese yakin RUU ini dapat menjadi langkah penting dalam melindungi generasi muda dari dampak negatif media sosial. “Kita harus memastikan anak-anak kita tumbuh di lingkungan yang mendukung kesehatan mereka, baik secara fisik maupun mental,” ujar Albanese dalam pernyataannya.
RUU ini diharapkan dapat memberikan titik terang bagi keluarga yang terdampak dampak buruk media sosial. Namun, masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memastikan kebijakan ini diterapkan dengan memperhatikan hak dan kebutuhan seluruh pihak, terutama anak-anak dan remaja yang akan merasakan dampaknya secara langsung.
Tinggalkan Komentar