GELUMPAI.ID – Usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam (1/10/2022) dengan skor akhir akhir 2-3.
Dari kejadian tersebut mengakibatkan kurang lebih 127 orang meninggal dunia. Sementara itu, Kepala dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo menyampaikan Pihaknya masih melakukan pendataan soal adanya korban luka yang dilarikan ke tiga rumah sakit kota dan kabupaten Malang.
“Lebih dari 120 orang meninggal, mereka meninggal karena caos, berdesak-desakan, terinjak-injak dan sesak napas” ungkapnya.
Kejadian itu terjadi diakibatkan ribuan suporter Aremania memaksa masuk ke area lapangan lantaran Arema FC mengalami kekalahan dalam pertandingan melawan Persebaya tersebut.
Tak hanya itu, kericuhan semakin memuncak dengan melempari sejumlah benda-benda lainnya. Kemudian dengan sigap para Petugas gabungan Polisi dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Terlihat juga, dua unit mobil polisi dibakar dan satu mobil lainnya rusak parah akibat didalam stadion terdapat kobaran api disejumlah titik.
Dengan keadaan terpaksa, petugas keamanan menembakkan gas air mata lantaran tak sebanding jumlahnya dengan para suporter yang bringas tersebut. Tembakan gas air mata membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Para suporter yang pingsan dan membutuhkan bantuan medis namun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
