Cegah Stunting, Kelompok 28 KKM Untirta Gelar Sosialisasi dan Bagikan Salad Sayur di Desa Pasirpeuteuy
GELUMPAI.ID – Kelompok 28 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) membagikan salad sayur kepada warga Desa Pasirpeuteuy, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, usai menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pengolahan menu sehat, pada Sabtu 22 Juli 2023.
Acara tersebut menghadirkan pemateri seorang mahasiswa kesehatan sekaligus seorang aktivis lingkungan, Utis Sanjaya.
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan tentang cara mencegahan terjadinya stunting sejak 1000 hari pertama kehidupan sang buah hati yaitu dimulai dari anak usia nol sampai dua tahun.
“Pencegahan stunting dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi. Selanjutnya bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan,” paparnya.
“Pemberian ASI pada bayi selama enam bulan sangatlah penting, karena pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat tercapai secara maksimal. Selain itu pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi,” lanjutnya.
Selain ASI, Ada pula MP-ASI sebagai penambah agar tumbuh kembang si kecil baik. MP-ASI terjangkau dan mudah cara membuatannya, sebab dapat menggunakan bahan lokal yang tersedia di rumah.
“Kalau anak ibu sudah tidak minum ASI, maka seharusnya si kecil mendapatkan makanan pengganti ASI atau MP-ASI. Karena jika tidak, maka anak akan rentan sakit dan terganggu tumbuh kembangnya karena kekurangan nutrisi dan kekurangan gizi,” tuturnya.
Ketua Kelompok 28 KKM Untirta, Sopyan, mengatakan hal ini di latar belakangi informasi yang diterima oleh mahasiswa KKM, bahwa tercatat ada sembilan anak mengalami stunting di Desa Cadasari. Padahal di desa tersebut hasil tani dan potensi lokalnya melipah, maka dari itu diharapkan kegiatan ini dapat membantu masyarakat.
“Meskipun hasil pertanian dan potensi lokalnya melimpah, namun ada beberapa bidang yang perlu kita perhatikan salah satunya yaitu bidang kesehatan. Menurut data yang sudah kami dapatkan dari perangkat desa bahwa terdapat sembilan anak yang terkena stunting,” katanya.
ia pun menyebutkan bahwa warga juga diminta untuk langsung mempraktikkan pengolahan makanan sehat dan sederhana yaitu salad sayur.
“Selain tadi pemateri menyampaikan terkait pencegahan stunting, kemudian penyebab stunting dan juga dampak dari stunting itu sendiri, kami juga langsung meminta warga untuk praktik membuat salad sayur,” tuturnya.
“Jadi sebetulnya daerah Kecamatan Cadasari ini sangat luar biasa. Sayur nya sehat-sehat dan segar-segar. Kita yang tinggal di kota saja cukup susah mencari sayur yang sehat dan segar seperti ini apalagi dengan harga yang murah,” tambahnya.
Harapannya hasil pertanian lokal yang ada dapat bermanfaat bagi warga desa, untuk dijadikan olahan makanan sederhana yang sehat dan bergizi. Tujuannya tentu agar jumlah stunting di Desa Cadasari berkurang.
“Harapannya semua warga dapat teredukasi melalui kegiatan ini. Karena dalam sosialisasi ini kami berbagi tips membuah olahan makanan sehat yaitu membuat salad sayur. Yang mana sayur-sayur yang kami pakai itu semuanya adalah hasil pertanian warga desa disini,” tutupnya.
Tinggalkan Komentar