Big Mouth Episode 15: Park Chang-ho Serius Nyalon Walikota, Ko Miho Sekarat

Dengan bantuan seluruh sumber daya organisasi, Park Chang-ho berupaya mengerek elektabilitasnya.

Gelombang perubahan baru, jargon itulah yang diusung oleh Park Chang-ho dalam pemilihan Walikota Gucheon tersebut.

Dia yang mulanya berada di dasar peringkat elektabilitas, usai dilakukan kampanye secara gencar oleh tim pemenangannya, Chang-ho berhasil merebut posisi ketiga.

Tak suka dengan gerakan politik yang dilakukan oleh Chang-ho, Choi Do-ha pun ikut mencalonkan diri untuk periode kedua.

Sebagaimana para politikus, Choi Do-ha menarik ucapannya untuk tidak mencalonkan diri, dengan alasan kemaslahatan Gucheon.

Dengan masuknya Choi Do-ha, maka kontestasi Pilwalkot Gucheon bertambah pesertanya menjadi lima calon.

Tentu saja sebagai petahana, Choi Do-ha menduduki peringkat tertinggi pada bursa pencalonan Walikota Gucheon.

Tidak beda dengan Indonesia, kampanye hitam pasti ada. Begitu pula dengan di Kota Gucheon itu.

Park Chang-ho dituduh menerima uang sebesar 5 Miliar Won, untuk mengalah pada persidangan penipuan investasi digital, di awal episode.

Ko Miho Sekarat

Kabar buruk, meskipun memang sudah diprediksi oleh tim Gelumpai (Baca di sini), Ko Miho secara resmi mengidap leukimia akibat paparan air di penggalian sebelumnya.

Ko Miho disebut mengidap leukimia stadium 4, dan harus menjalani perawatan kemoterapi. Ko Miho sepertinya masih pikir-pikir, karena jika menjalani kemo, maka Chang-ho pasti akan tahu.

Merasa dirinya sekarat dan akan meninggal dunia dalam waktu dekat, Ko Miho pun memaksimalkan waktunya bersama dengan Chang-ho.

Bahkan, beberapa kalimat yang disampaikan oleh Miho pun cukup emosional, dan mungkin bisa membuat para penonton sedih.

Jabied
WRITTEN BY

Jabied

Admin tampan situs Gelumpai.ID

Tinggalkan Balasan