GELUMPAI.ID — Kisah panas antara dua legenda MotoGP, Marc Marquez dan Valentino Rossi, kembali mencuat.
Pemicunya? Kunjungan Marquez ke ranch milik Rossi di Tavullia pada 2014 yang masih jadi bahan perbincangan hingga kini.
Momen itu disebut jadi titik awal keretakan hubungan mereka.
Dalam sebuah podcast Motorsport Republica, Scott Redding mengungkap cerita di balik kejadian tersebut.
“Itu semua dimulai di lintasan tanah,” kata Redding.
Menurutnya, Rossi menyediakan berbagai jenis motor dengan merek berbeda untuk latihan di kondisi beragam. Tapi Marquez datang dengan gaya berbeda.
“Marc datang bawa truk HRC dan kru lengkap! Pabrikan penuh!” ungkap Redding.
Hal ini disebut membuat Rossi kecewa karena dianggap tidak menghargai tujuan dari sesi latihan tersebut.
“Itu awal dari tic, tac, tic, tac…”
Situasi makin panas, hingga rivalitas keduanya terus membara.
“Marc nggak bakal ngalah sedikit pun,” ujar Redding lagi.
Ia bahkan menyebut Marquez sebagai salah satu rider yang siap menembus tembok demi menang.
“Siapa rider yang bakal nerobos tembok bata? Marquez salah satunya.”
Kisah hari itu di Tavullia kerap diceritakan ulang. Bahkan Chad Reed, rider supercross, pernah mengungkap detail menarik.
Menurutnya, sesi latihan berlangsung sesaat setelah GP Misano.
“Marquez pakai wearpack yang habis jatuh, Vale masih mabuk — dan mereka benar-benar seperti siap mati demi catatkan lap tercepat!” kata Reed kepada MCN waktu itu.
Rivalitas Marquez dan Rossi tetap relevan hingga kini. Apalagi Marquez tengah mengejar rekor sembilan gelar dunia milik Rossi.
Yang menarik, Marquez kini satu tim dengan Pecco Bagnaia — alumni pertama VR46 Academy yang sukses juara MotoGP.
Redding juga menyoroti betapa seriusnya para pembalap Spanyol menjalani balapan dirt track.
Ia membagikan pengalamannya saat ikut sesi latihan motocross di Spanyol.
“Aku datang ke sesi latihan. Dapat buku aturan: turunin garpu depan, lepas spakbor, roda 17 inci, bor untuk turunin suspensi belakang.”
“Ternyata mereka pakai suspensi Ohlins depan belakang, dan pakai traction control!”