Psikoterapi Lewat Musik Emang Bisa? Simak Penjelasan Berikut!

Atika menyebut, musik sebagai media terapi ternyata tidak hanya terbatas pada musik dan lagu yang diproduksi di studio. Atika menyebut suara alam seperti air, angin, burung, atau deburan ombak juga termasuk musik karena menghasilkan nada.

Pada sesi meditasi misalnya, Atika lebih merekomendasikan suara-suara alam yang menimbulkan efek tenang dan rileks. Selain itu, Atika bercerita bahwa banyak rumah sakit besar di Indonesia, bahkan Eropa, sering menggunakan gamelan untuk terapi musik.

“Jadi terapi tidak terbatas pada mendengarkan saja, tapi juga bisa dengan memainkan musik itu sendiri,” kata Atika.

Menurut Atika, semua gangguan terkait emosi seperti stress, depresi, hingga masalah kecemasan dapat diatasi dengan terapi musik. Untuk itu, Atika menyarankan agar memilih lagu bernada positif.

“Untuk pasien konseling saya yang mengalami gangguan emosi negatif atau bad mood misalnya, saya akan betul-betul memastikan playlist mereka jauh dari nada atau lirik lagu beremosi negatif,” ujarnya.

Nada dan lirik pada lagu, kata Atika, sangat berpengaruh pada mood seseorang. Individu yang mengalami kesedihan hendaknya menghindari musik dengan nada dan lirik sedih. Sebaliknya, individu yang ingin meluapkan kemarahan dapat memakai lagu dengan nada kencang.

Akan tetapi, lanjut Atika, untuk gangguan jiwa berat, musik saja tidak bisa membantu proses psikoterapi. Gangguan halusinasi atau kecenderungan bunuh diri memerlukan psikoterapi yang lebih progresif dengan bantuan psikoterapis.

Munuf Manis
WRITTEN BY

Munuf Manis

pendiam tapi gasuka didiemin