GELUMPAI.ID – Kementerian Haji Arab Saudi pada bulan Juni lalu mengumumkan bahwa umat Islam dari Australia, Eropa, dan Amerika harus mengajukan permohonan tiket haji dengan harga tetap melalui sistem undian lewat situs web Motawif yang didukung pemerintah.
Sistem baru ini disebutkan bertujuan untuk melindungi jemaah dari penyelenggara tur “palsu”, yang menawarkan visa haji dengan beragam harga baik via online maupun offline. Namun, langkah itu juga mengesampingkan agen perjalanan haji yang sudah beroperasi lama, yang telah menjual tiket untuk musim haji 2022. Sistem ini mulai diberlakukan pada 7 Juli.
Sekalipun semuanya berjalan sesuai rencana, persiapan dan pelaksanaan haji merupakan perjalanan emosional bagi banyak umat Islam. Namun, bagi ribuan calon jemaah haji dari sekitar 50 negara di Eropa, Australia, dan Amerika, persiapan musim haji tahun ini juga berubah menjadi drama keuangan.
“Setelah pandemi dan semua yang telah kita lalui beberapa tahun terakhir, saya merasa perlu untuk menghidupkan kembali hubungan saya dengan Tuhan,” kata Omar, seorang pria Lebanon yang tinggal di Amerika Serikat dan telah mengajukan visa haji melalui sebuah agen perjalanan online yang berbasis di AS. Dia meminta DW tidak mempublikasikan nama lengkapnya, karena dia khawatir akan konsekuensi negatif pada aplikasi haji di masa depan.
Ketika Arab Saudi beralih ke sistem baru melalui undian, Omar menarik kembali permohonannya. “Tapi saya masih belum menerima konfirmasi pengembalian dana,” paparnya.