Tanggapi Pekerja Tergiling Mesin, SAHID: K3 Dipertanyakan

Koordinator Saung Hijau Indonesia, Ridho Ali Murtadho/dok. pribadi

GELUMPAI.ID () menilai perusahaan lalai dalam insiden kecelakaan kerja yang terjadi di . Pasalnya, satu karyawan tewas tergiling mesin batu yang seharusnya dalam kondisi tidak menyala.

Peristiwa tergilingnya pekerja di yang berada di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, dituding lantaran perusahaan tidak memiliki () () yang baik.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator (), Ridho Ali Murtadho. Ia mengatakan bahwa pihaknya turut berbelasungkawa atas terjadinya kecelakaan kerja yang menewaskan satu orang pekerja di PT Rexcon Indonesia.

“Kalau dari informasi yang kami dapatkan, peristiwa ini sudah dilakukan penyelidikan oleh pihak Disnakertrans Provinsi Banten. Kalau kami sendiri melihat bahwa hal itu jelas merupakan kecelakaan kerja, yang terjadi lantaran adanya yang tidak dilakukan,” ujarnya, Kamis (17/11).

Ia mengatakan, memang dalam peristiwa itu jelas terjadi kesalahan manusia atau human error. Akan tetapi, pihaknya juga memandang bahwa yang dijalankan oleh perusahaan tersebut masih sangat lemah, sehingga bisa menimbulkan human error.

“Kalau mengaca pada keselamatan, perusahaan itu kan harus ada pengawas -nya. Nah ini yang perlu dipertanyakan kepada PT Rexcon. Misalkan, apakah ketika mesin mati untuk diperbaiki, yang harus diterapkan seperti apa. Lalu apakah ada pengawasnya. Bagaimana dengan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan perbaikan,” katanya.

Peran Pengawas K3?

Menurut Ridho, peran pengawas K3 dan APD dalam melakukan kegiatan di industri sangat penting. Sebab, pengawas K3 dapat mengawasi pelaksanaan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, serta meminimalisir dampak kecelakaan.

Rifqi Fatahilah
WRITTEN BY

Rifqi Fatahilah

Kenyamanan dalam bekerja merupakan kunci untuk mendapatkan hasil yang paripurna

Tinggalkan Balasan

close