Pemerintah Kabupaten Tangerang Berkolaborasi Dengan CSO Guna Menuntaskan AKI/AKB

Untuk mendukung itu, Pemkab membutuhkan sektor swasta, penduduk sipil, dan seluruh stakeholder yang berhubungan secara berkesinambungan dan kolaboratif.

Ketua Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (FOPKIA) Kabupaten Tangerang, Atif, menyampaikan bahwa pihaknya sebagai perwakilan dari salah satu masyarakat sipil telah berupaya melakukan program kerja yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Didukung oleh USAID MADANI, FOPKIA juga berusaha untuk meningkatkan kapasitas organisasi agar memastikan bahwa kerja FOPKIA dapat lebih berdampak lagi kedepannya.

“Untuk penguatan legitimasi, kami membangun komunikasi dan hubungan dengan opd seperti dinkes, bappeda, dpmd, dp3a, kesbangpol, dan lain-lain. Selain itu juga membangun komunikasi dan hubungan dengan OMS di Kabupaten Tangerang. membangun komunikasi dan hubungan dengan swasta. konsolidasi.
penguatan berkelanjutan. kedepannya bisa merekrut yang muda-muda untuk membangun Kabupaten Tangerang,” jelasnya.

Sementara itu, Akademisi Tangerang, Endang Iryani, menyampaikan bahwa pemerintah sebenarnya memiliki keterkaitan indikator dengan akademisi dan masyarakat sipil.

“Memiliki objek yang sama yaitu masyarakat, memiliki misi yang sama yaitu membangun masyarakat dan memiliki cita-cita yang sama yaitu masyarakat yang sejahtera,” ungkapnya.

Terkait kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat sipil, ia juga menyampaikan, beberapa pengalamannya dalam mendorong adanya peran serta masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan.

“Yang kami gunakan dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan teori ABCD (Asset Based Community Development), saat itu dalam permasalahan malaria, dan ternyata bisa untuk digunakan,” terangnya.