GELUMPAI.ID – Lebih dari 300.000 warga Palestina kembali ke Gaza Utara setelah berbulan-bulan mengungsi akibat konflik antara Israel dan Hamas. Keputusan ini datang menyusul perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri 470 hari pengungsian.
“Warga yang terpaksa meninggalkan Gaza selatan dan tengah mulai kembali ke rumah mereka di Gaza Utara melalui jalan Rashid dan Salah al-Din,” ujar Kantor Media Gaza dalam rilisnya.
Ratusan ribu orang ini kembali dengan semangat meskipun harus menatap reruntuhan rumah mereka. “Dengan kembali, kami menang,” ujar Rania Miqdad, seorang warga Gaza yang kembali ke kampung halamannya bersama keluarga, seperti dilansir Al Jazeera.
Perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel ini juga mencakup pertukaran tahanan, memberikan sedikit harapan bagi warga yang telah lama terpisah. Beberapa pengungsi bahkan mengungkapkan rasa syukur bisa kembali meskipun keadaan rumah mereka hancur.
“Walaupun rumah kami hancur, keluarga kami masih di sini dan kami akan saling mendukung,” kata Ibrahim Hammad yang kembali bersama keluarganya ke Gaza setelah serangan udara Israel.
Namun, di balik kebahagiaan itu, ada sejarah panjang perjuangan rakyat Palestina, di mana sebagian besar dari mereka pernah diusir selama pembentukan Israel pada 1948, yang dikenal dengan sebutan Nakba atau malapetaka.
Sumber: TEMPO