GELUMPAI.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Tengah (Jateng) baru-baru ini mengungkapkan angka mengejutkan: per Januari 2025, ada 3,7 juta warga miskin di wilayahnya. Angka ini terbagi menjadi tiga kategori: miskin ekstrem, sangat miskin, dan miskin.
Imam Maskur, Kepala Dinsos Jateng, memaparkan data terperinci ini. “Ada 439 warga yang termasuk miskin ekstrem, 166.346 warga sangat miskin, dan 3.570.433 warga miskin,” ujarnya saat wawancara di kantornya, Kamis (16/1/2024).
Angka kemiskinan ini diperoleh dari Data Terpadu (DT) Jateng yang mencakup data mikro secara rinci berdasarkan nama dan alamat. Angka ini hampir serupa dengan data kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun dengan cakupan yang berbeda.
“Angka kemiskinan dari BPS menyebutkan penurunan di Jateng 0,89 persen atau sekitar 307,99 ribu orang. Meskipun ada penurunan, total warga miskin masih 3,396 juta orang,” tambahnya.
Imam menjelaskan faktor-faktor yang membuat seseorang tergolong miskin, seperti kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar: rumah, jamban, pendidikan, dan kebutuhan pokok lainnya. Salah satunya adalah mereka yang berpenghasilan di bawah dua dolar sehari.
Di sisi lain, Dinsos Jateng berupaya mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga usia produktif yang belum bekerja. “Kami memberikan pelatihan keterampilan serta modal ringan agar mereka dapat bekerja. Selain itu, ada program jaminan sosial seperti Kartu Jateng Sejahtera (KJS) dan Program Keluarga Harapan (PKH),” ucap Imam.
Tahun 2025 ini, Dinsos Jateng menargetkan alokasi lebih dari Rp 200 miliar untuk berbagai program pengentasan kemiskinan.
Sumber: KOMPAS.com