Puluhan Tewas dan Terluka dalam Serangan Israel di Gaza
Gelumpai.id, Internasional – Puluhan warga Palestina tewas atau terluka dalam serangan udara Israel pada sebuah bangunan hunian bertingkat di kota Beit Lahiya, Gaza utara, pada hari Minggu. Bangunan tersebut menampung sedikitnya enam keluarga, menurut tenaga medis dan saksi mata.
Kementerian Darurat Sipil Palestina melaporkan bahwa sekitar 70 orang tinggal di dalam bangunan tersebut, sementara kantor media pemerintah Gaza menyebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 72 orang.
Militer Israel, yang telah bertempur dengan kelompok militan Palestina, Hamas, di Gaza sejak Oktober 2023, mengonfirmasi bahwa serangan udara tersebut menargetkan “sasaran teroris” di Beit Lahiya, dengan upaya maksimal untuk menghindari jatuhnya korban sipil. “Segala informasi yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas harus diterima dengan hati-hati, karena telah terbukti tidak dapat diandalkan dalam beberapa insiden sebelumnya,” ujar pihak militer Israel.
Video yang diperoleh oleh Reuters menunjukkan warga lokal sedang mengangkat jenazah dari timbunan puing besar, sementara beberapa rumah di sekitarnya juga rusak, sebagian besar sangat parah.
Pada bulan lalu, pasukan Israel mengirimkan tank ke Beit Lahiya dan kota-kota terdekat, Beit Hanoun dan Jabalia, yang merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza, dalam apa yang disebut sebagai kampanye untuk memerangi militan Hamas dan mencegah mereka untuk berkumpul kembali. Israel mengklaim telah membunuh ratusan militan di tiga area tersebut, yang menurut warga, telah terisolasi dari Kota Gaza.
Pada hari Minggu, sayap bersenjata Jihad Islam, sekutu Hamas, mengklaim bahwa para pejuangnya meledakkan sebuah kendaraan militer Israel selama pertempuran di Beit Lahiya. Namun, Israel belum memberikan komentar terkait klaim tersebut.
Di lokasi lain di Gaza, serangan udara Israel pada Minggu sore menewaskan lima warga Palestina yang bertugas mengawal truk bantuan yang memasuki kantong Gaza, menurut warga di Khan Younis, Gaza selatan. Serangan lainnya di Gaza City menewaskan dua orang.
Sebelumnya pada hari itu, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 10 orang di kamp pengungsi Bureij, Gaza tengah, ketika sebuah roket menghantam sebuah rumah, kata tenaga medis. Empat orang lainnya tewas di kamp Nuseirat yang terletak tidak jauh dari situ.
Qatar, yang terlibat dalam upaya mediasi antara Hamas dan Israel, mengungkapkan bahwa mereka akan menunda upaya untuk merundingkan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera hingga kedua belah pihak menunjukkan “kesediaan dan keseriusan” untuk melanjutkan pembicaraan.
Kedua pihak yang terlibat dalam perang ini terus saling menyalahkan. Hamas menginginkan kesepakatan yang mengakhiri perang, sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa perang hanya akan berakhir setelah Hamas dihancurkan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa sebanyak 43.800 orang telah tewas sejak 7 Oktober 2023. Militan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang Israel pada hari itu, dan masih menahan puluhan dari sekitar 250 sandera yang dibawa ke Gaza, menurut catatan pihak Israel.
Dikutip dari Reuters
Tinggalkan Komentar