News

Benjamin Netanyahu Terancam Kena Hukuman di Tengah Tekanan Internasional

GELUMPAI.ID – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi ancaman hukum baik di dalam negeri maupun internasional yang menunjukkan masa depan yang penuh tantangan bagi pemimpin Israel ini, yang juga dapat memengaruhi perang di Gaza dan Lebanon, demikian disampaikan oleh para analis dan pejabat terkait.

Dikutip dari Reuters, pada hari Kamis (24/11), Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan kepala staf pertahanannya, Yoav Gallant, terkait dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam konflik Gaza yang sudah berlangsung selama 13 bulan.

Keputusan ini datang hanya dua minggu sebelum Netanyahu bersiap untuk memberikan kesaksian dalam kasus korupsi yang telah membelitnya selama bertahun-tahun dan bisa mengakhiri karir politiknya jika terbukti bersalah. Netanyahu membantah semua tuduhan tersebut.

Meski proses persidangan kasus suap domestiknya memecah opini publik, Netanyahu menerima dukungan luas dari berbagai kalangan politik setelah keputusan ICC ini, yang memberinya dorongan di tengah masa-masa sulit. Netanyahu menanggapi keputusan ICC tersebut dengan menyebutnya antisemitik dan membantah tuduhan bahwa ia dan Gallant sengaja menyerang warga sipil Gaza dan membiarkan mereka kelaparan.

“Orang Israel sangat marah jika merasa dunia melawan mereka, dan mereka cenderung mendukung pemimpin mereka, meskipun dia telah menghadapi banyak kritik,” ujar Yonatan Freeman, seorang pakar hubungan internasional di Universitas Ibrani Yerusalem. “Jadi siapa pun yang berharap bahwa keputusan ICC akan mengakhiri pemerintahan ini, dan apa yang mereka anggap sebagai kebijakan perang yang cacat, akan melihat hal yang sebaliknya,” tambahnya.

Seorang diplomat senior mengatakan bahwa salah satu dampak awalnya adalah bahwa Israel mungkin menjadi kurang mungkin untuk segera mencapai gencatan senjata dengan Hisbullah di Lebanon atau menyepakati kesepakatan untuk membawa kembali sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar