News

Harapan Gaza Minim Terhadap Perintah Penangkapan Pemimpin Israel Akan Redakan Serangan Israel

GELUMPAI.ID – Warga Gaza pada hari Jumat menunjukkan sedikit harapan bahwa keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel akan memperlambat serangan yang berlangsung di wilayah Palestina. Menurut laporan medis, setidaknya 24 orang tewas akibat serangan udara militer Israel yang baru.

Dikutip dari Reuters, Di Kota Gaza bagian utara, serangan Israel menghantam sebuah rumah di Shejaia, menewaskan delapan orang. Tiga lainnya tewas dalam serangan di dekat sebuah toko roti, sementara seorang nelayan tewas saat hendak melaut. Di daerah tengah dan selatan Gaza, dua belas orang tewas dalam tiga serangan udara terpisah.

Sementara itu, pasukan Israel melanjutkan serangan dan pemboman di bagian utara Gaza, yang menjadi serangan utama sejak awal bulan lalu. Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mencegah para pejuang Hamas melakukan serangan dan berkumpul kembali di sana. Namun, menurut penduduk, mereka khawatir tujuan sebenarnya adalah untuk mengosongkan wilayah tersebut dan menjadikannya sebagai zona penyangga permanen, yang dibantah oleh Israel.

Penduduk di tiga kota yang terjebak di ujung utara—Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun—mengatakan bahwa pasukan Israel telah menghancurkan puluhan rumah.

Sebuah serangan Israel menghantam Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, salah satu dari tiga fasilitas medis yang masih berfungsi di kawasan tersebut, melukai enam staf medis, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Serangan itu juga merusak generator utama rumah sakit dan merusak tangki air, membuat rumah sakit kehabisan oksigen dan air, yang mengancam nyawa pasien dan staf medis di dalamnya.

Kementerian Kesehatan Gaza kemudian mengumumkan bahwa semua layanan rumah sakit di seluruh kawasan Gaza akan dihentikan dalam 48 jam kecuali pengiriman bahan bakar diperbolehkan, menyalahkan pembatasan yang diberlakukan Israel yang mengatakan bahwa pembatasan itu dimaksudkan untuk mencegah bahan bakar digunakan oleh Hamas.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar