Jadi Korban Kekerasan, Keluarga Santri Gontor Sesali Keterangan Palsu
GELUMPAI.ID – Kasus santri Gontor yang tewas akibat tindak kekerasan masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.
namun pihak keluarga AM, santri Gontor yang tewas akibat tindak kekerasan mengaku merasa kecewa terhadap pihak Pesantren.
Pasalnya, pihak Pesantren Gontor dinilai menutup-nutupi peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga : Terjadi Lagi! Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah
Dikutip GELUMPAI.ID dari CNN Indonesia, dari surat yang diterima oleh pihak keluarga korban disebutkan bahwa, tewasnya almarhum AM disebabkan karena sakit yang dideritanya.
Namun setelah diselidiki lebih lanjut, rupanya AM meninggal bukan disebabkan karena sakit melainkan akibat tindak kekerasan.
Sehingga atas hal itulah kemudian pihak keluarga, diwakili oleh kuasa hukum Titis Racmawati menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap keterangan palsu tersebut.
Baca Juga : Motif Ferdy Sambo Diklaim Terbongkar Pada Hasil Asesmen Bharada E?
“Keluarga AM menyesalkan sikap Pesantren Gontor yang terkesan menutupi peristiwa sebenarnya yang menyebabkan putra sulung ibu Soimah meninggal,”
“Ada hal yang tak konsisten ketika awal mengatakan anaknya meninggal karena sakit. Ketika mereka memaksa membuka jenazah melihat kondisi, baru mengaku ternyata dianiaya. Jadi terkesan ditutupi,” ujar Titis Racmawati dikutip GELUMPAI.ID dari CNN Indonesia pada Selasa, 6 September 2022.
Lebih lanjut, Titis mengatakan bahwa kasus tersebut akan ditindak lanjutinya ke ranah hukum.
“Kami akan meneruskan ini ke ranah hukum. Sesuai statement Gontor mengakui penganiayaan. Disesalkan sudah tahu ada penganiayaan kenapa dikemas ada surat kematian karena sakit,” katanya menambahkan.
Kasus kekerasan yang menimpa AM hingga tewas saat ini tengah diusut lebih lanjut oleh pihak Polres Ponorogo dengan laporan model A.***
Tinggalkan Komentar