Soal KIP, Ini Penjelasan Rektor Unbaja
GELUMPAI.ID – Rektor Universitas Banten Jaya (Unbaja), Prof. Muhammad Syadeli Hanafi, menjawab tudingan para mahasiswanya terkait KIP Aspirasi.
Rektor yang akrab dipanggil Prof. Syadeli itu juga mengatakan bahwa tidak ada yang namanya KIP Aspirasi atau KIP Merdeka.
Menurutnya, hal itu hanya istilah saja. Sebab, hanya ada satu KIP, yakni KIP Kuliah yang jumlahnya sebanyak 52 di Unbaja.
Syadeli juga menerangkan hasil dari audiensinya bersama jajaran BEM Unbaja dan para Mahasiswa Baru atau calon penerima KIP Kuliah.
“Yah keliatannya Deadlock, kita memberikan tawaran agar mereka mengajukan beasiswa Unbaja, tapi kelihatannya mereka dipengaruhi oleh kakak kelasnya mereka, tidak mau terima itu, ya sudah Deadlock,” terangnya.
Dalam audiensi, pihaknya juga menawarkan Beasiswa Unbaja yang merupakan murni dari Kampus untuk mahasiswa baru.
“Kita akan lihat, apakah betul mereka dari keluarga tidak mampu, sekarang masa iya ada keluarga mampu lalu minta beasiswa kan tidak bisa,” ujarnya.
Mekanisme Verifikasi
Artinya, pihaknya akan melakukan survei untuk verifikasi. Mekanisme itu sebagaimana mekanisme survei program-program lainnya untuk menentukan kelayakan penerima manfaat.
“Sama dengan kami, kita adakan untuk mengatasi KIP-nya gagal, ditawarilah beasiswa Unbaja. Tentu beasiswa Unbaja juga akan diperuntukkan bagi keluarga miskin bukan keluarga kaya, oleh karena itu perlu diverifikasi apakah benar pengakuannya itu dari keluarga miskin,” lanjutnya.
Ia menambahkan, solusi yang ditawarkan pun mencakup keringanan biaya, untuk mahasiswa dengan status ekonomi keluarganya menengah ke bawah.
“Alternatifnya, bukan beasiswa penuh tapi keringanan biaya, keringanan biaya itu bisa dipertimbangkan bisa 50 persen bayar, bisa berapa persennya bayar, itu solusi untuk mengatasi, tapi itu juga tidak didengar dengan baik tawaran itu,” ujarnya.
Menurut Rektor, sudah tidak ada lagi cara selain apa yang ditawarkan pihaknya kepada mahasiswa.
“Alternatifnya itu yang kami keluarkan kepada mereka yang terlanjur sudah memilih Unbaja tetapi tidak dapat KIP. Apa kurang baik? Coba cari Perguruan Tinggi mana yang sebaik itu. Harusnya mereka belajar ada ngga yang begitu solusinya,” tukasnya.
Menurutnya, hanya Unbaja yang menawarkan solusi seperi itu. Sebab, tidak ada beasiswa di perguruan tinggi swasta lain, yang diberikan murni dari anggaran perguruan tinggi.
Janji Rektor
Ia menegaskan bahwa tidak ada janji yang menjadi tudingan para mahasiswanya tersebut.
“Tidak ada janji itu, karena KIP itu bukan ranah saya, tidak menjanjikan tetapi kami berusaha untuk mendapatkannya. Yang namanya usaha bisa berhasil bisa gagal, tetapi kita serius mengusahakan itu bukan setengah-setengah. Sampai detik inipun masih ada 47 yang belum dapat kepastian,” jelasnya.
Terakhir, seandainya tidak bisa sebanyak 47 orang itupun, pihaknya akan menawari beasiswa Unbaja sebagai rasa tanggung jawab kepada para mahasiswa.
“Coba cari di perguruan tinggi lain ada enggak, yang memberikan solusi kayak gitu terhadap mahasiswa KIP yang gagal, ada nggak,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar