GELUMPAI.ID — Spekulasi tentang masa depan Pecco Bagnaia dan Alex Marquez di MotoGP semakin memanas setelah penampilan impresif Alex di awal musim 2025.
Meskipun Marc Marquez telah mempertahankan dominasi di dua putaran pertama, persaingan di dalam tim Ducati semakin ketat, terutama setelah Alex Marquez mencatatkan hasil yang solid di Argentina.
Marc Marquez yang berhasil meraih kemenangan di Argentina, melanjutkan tren positifnya, tetapi Alex Marquez, dengan sepeda motor Ducati GP24 yang dijalankannya, berada dalam jarak yang sangat dekat, bahkan mengancam posisi Marc dalam beberapa sesi.
Dengan hanya selisih 16 poin antara kedua saudara Marquez di klasemen, Marc pun mengakui Alex sebagai “lawan utamanya” untuk perebutan gelar juara dunia tahun ini.
Pecco Bagnaia, yang tak mampu menembus podium di Argentina, kini tertinggal 31 poin dari Marc di klasemen. Menurut Peter McLaren, editor Crash MotoGP, Bagnaia harus menunggu pengenalan komponen baru dari Ducati untuk bisa bersaing lagi.
“Pecco harus mencoba menahan emosinya karena saya rasa perubahan besar tidak akan datang dalam waktu dekat,” ujar McLaren.
Bagnaia sempat menguji chassis baru Ducati pada 2024, namun Ducati memilih untuk menunda penggunaan komponen tersebut hingga 2025.
Jika Alex Marquez mendapat kesempatan untuk menguji chassis yang lebih baik di Jerez bulan depan, maka kemungkinan posisi Bagnaia semakin terancam.
“Jika Alex Marquez bisa membuat kemajuan dengan chassis tersebut, persaingan dengan Bagnaia akan semakin sulit,” kata Lewis Duncan, jurnalis senior Crash.
Ducati memang menghadapi dilema besar dengan performa Bagnaia yang belum bisa mengejar Marc Marquez.
“Pecco terlalu sensitif dengan motornya. Dia butuh semuanya bekerja dengan sempurna untuk bisa tampil maksimal. Marc justru sebaliknya, ia mampu bekerja dengan kondisi yang kurang ideal,” tambah Duncan.
Kini, semua mata tertuju pada uji coba di Jerez yang bisa menjadi titik balik bagi Bagnaia, namun satu hal yang pasti, Alex Marquez semakin membuktikan bahwa dirinya bukan hanya bayang-bayang Marc Marquez, melainkan ancaman nyata bagi pembalap Ducati lainnya.