GELUMPAI.ID – Menteri Koordinator bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengungkapkan pernyataan mengejutkan dari Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan dengan para Hakim Mahkamah Agung (MA) di Istana Negara, Prabowo menegaskan bahwa sekitar 30% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami kebocoran.
“Presiden tegas mengatakan bahwa sekitar 30% dari APBN kita selama ini ternyata itu bocor. Tidak dapat dipertanggungjawabkan dan terlalu banyak pengeluaran untuk hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dan mendesak,” ujar Yusril usai pertemuan di Istana Negara, Kamis (20/2/2025).
Prabowo menekankan bahwa pemerintah perlu melakukan penghematan besar-besaran. Menurut Yusril, anggaran yang selama ini bocor akan dialihkan untuk membiayai proyek-proyek strategis dalam negeri dan program unggulan pemerintah.
“Jadi penghematan sekitar 30% itu sekitar US$ 20 miliar setiap tahun, dan itu akan men-generate 6 kali lipat, US$ 120 miliar plus US$ 20 miliar, US$ 140 miliar. Berarti dalam 5 tahun pemerintah akan menyimpan dana sebesar US$ 700 miliar dan akan diinvestasikan dalam proyek-proyek besar dan juga untuk membiayai program langsung seperti makan gratis,” jelas Yusril.
Ia juga menambahkan bahwa dalam satu tahun pemerintah menargetkan investasi pada sekitar 34-35 megaproyek. Langkah ini diprediksi akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan target mencapai 8%.
Selain itu, Indonesia kini memiliki Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang bertugas mengelola investasi pemerintah. Dengan kekuatan ekonomi yang terus meningkat, Yusril optimistis Indonesia bisa masuk jajaran enam besar ekonomi dunia dan menjadi negara maju pada 2025.
Sumber: CNBC Indonesia