GELUMPAI.ID — CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, mengungkapkan bahwa sebagian besar pabrikan MotoGP mendukung perubahan aturan yang memungkinkan pembalap cedera untuk mengikuti uji coba privat sebelum kembali balapan.
Namun, Ducati tetap tidak setuju dengan perubahan tersebut, yang direncanakan akan dibahas dalam pertemuan mendatang.
Di bawah sistem konsesi MotoGP saat ini, Yamaha dan Honda sudah memiliki akses penuh untuk uji coba privat, sementara pembalap Ducati, Aprilia, dan KTM hanya bisa menguji di sesi resmi MotoGP. Rivola mengusulkan perubahan yang memungkinkan pembalap yang absen karena cedera untuk melakukan uji coba privat satu hari.
Usulan ini muncul setelah start yang buruk untuk Jorge Martin, pembalap baru Aprilia dan juara MotoGP, yang hanya sempat melahap 13 lap selama tes pra-musim dan dipastikan absen setidaknya di tiga seri pembuka musim ini karena cedera.
Martin yang berencana debut di balapan keempat di Qatar pada pertengahan April, merasa perlu menguji cedera tangannya pada motor RS-GP. Namun, karena terbatasnya uji coba yang diizinkan, opsi terdekatnya adalah menggunakan motor Superbike produksi, yang menurut Aprilia tidak dapat meniru tuntutan sebuah prototipe MotoGP.
Tanpa uji coba yang memadai, Martin berisiko harus mundur lebih cepat dari rencana comeback-nya.
Rivola mengonfirmasi bahwa permintaan resmi untuk perubahan aturan telah diajukan, namun harus mendapat persetujuan bulat dari semua pabrikan untuk dapat diterapkan di tengah musim ini. Usulan tersebut diperkirakan akan dibahas dalam pertemuan di COTA pada Kamis mendatang.
Ducati menyatakan dukungannya untuk perubahan aturan, namun hanya akan mendukungnya mulai tahun 2026.
Ketika ditanya mengapa beberapa pihak menolak perubahan segera, Rivola mengungkapkan, “Saya tidak mengerti, jujur saja. Bagi saya, ini hanya untuk kebaikan kejuaraan.”
Rivola menambahkan, “Jika Martin mencoba di FP1 dan merasa tidak nyaman, kita kehilangan satu motor untuk akhir pekan itu. Saya sangat menyesal untuk pembalap yang tidak mendapatkan kesempatan ini di masa lalu.”
