GELUMPAI.ID – Penyalahgunaan teknologi artificial intelligence (AI) semakin meresahkan. Sejumlah selebritas Hollywood hingga Korea Selatan menjadi korban setelah identitas mereka dimanfaatkan untuk penipuan dan tindak kriminal.
Salah satu korban terbaru adalah Brad Pitt. Wajah dan identitas sang aktor digunakan oleh seseorang untuk menipu seorang perempuan asal Prancis, Anne. Anne dikabarkan rugi hingga 800 ribu euro, setara Rp13 miliar.
Penipuan ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kasus penyalahgunaan teknologi AI yang menyeret nama-nama besar Hollywood dan Kpop.
Berikut daftar selebritas yang menjadi korban penyalahgunaan teknologi AI:
1. Brad Pitt
Brad Pitt terseret dalam kasus penipuan setelah wajahnya dimanfaatkan pelaku untuk menipu. Penipu berpura-pura sebagai Brad Pitt dan meminta bantuan kepada Anne untuk membayar biaya pengobatan.
Anne bahkan menerima foto Brad Pitt yang tampak terbaring di ranjang rumah sakit. Penipu mengaku dihubungi oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu Pitt, dan melancarkan berbagai modus lain untuk mendapatkan uang, termasuk alasan rekening terkunci akibat perceraian dengan Angelina Jolie.
2. Taylor Swift
Taylor Swift juga menjadi target penyalahgunaan teknologi AI. Foto penyanyi hit ini dalam versi AI sempat digunakan dalam kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2024, bahkan beredar di media sosial Truth Social milik Trump.
Taylor Swift merasa dirugikan atas penyalahgunaan ini dan memberikan dukungannya kepada Kamala Harris sebagai bentuk sikap terhadap insiden tersebut.
3. Yujin dan Wonyoung IVE
Dua anggota girl group IVE, Yujin dan Wonyoung, menjadi korban deepfake AI. Foto mereka diedit menggunakan teknologi tersebut dan beredar di platform media sosial Weibo.
Konten bernada hinaan terhadap Yujin semakin ramai diperbincangkan setelah agensi mereka, Starship Entertainment, secara tidak sengaja mengunggah ulang foto tersebut. Agensi akhirnya merilis permintaan maaf kepada artis dan penggemar.
4. Dex
Aktor sekaligus YouTuber Dex juga menjadi korban teknologi AI. Wajahnya digunakan dalam iklan perjudian ilegal yang beredar di internet.