Internasional News

Astronaut Emily Calandrelli Banjir Kritik Negatif Pria dalam Konten yang Menunjukkan Reaksinya Melihat Bumi dari Luar Angkasa

GELUMPAI.ID – Emily Calandrelli, pembawa acara Netflix dan YouTube serta insinyur MIT yang dikenal sebagai “Space Gal,” baru-baru ini mengungkapkan rasa kecewanya setelah reaksinya yang emosional saat melihat Bumi dari luar angkasa diseksualisasikan oleh sejumlah pria di internet. Calandrelli, yang menjadi wanita ke-100 yang terbang ke luar angkasa, tak merasa perlu meminta maaf kepada troll online yang mencoba merendahkan momen penting tersebut.

Pada 24 November, Calandrelli menulis di Instagram bahwa video yang menunjukkan reaksinya yang penuh haru selama penerbangan Blue Origin sekitar 10 menit itu dihapus “di semua platform” setelah banyaknya komentar negatif.

Dalam unggahannya, Calandrelli mengungkapkan bahwa ia menyaksikan “sekelompok pria yang mensexualisasikan” reaksinya melihat Bumi dari luar angkasa, “karena menjadi wanita yang mencapai hal monumental berarti harus siap dihina oleh pria.” Calandrelli merupakan salah satu dari enam wisatawan ruang angkasa yang terbang dalam penerbangan Blue Origin pada 22 November lalu dari situs peluncuran di Texas.

Calandrelli mengungkapkan kekecewaannya setelah melihat komentar-komentar tersebut.

“Semua ini terjadi saat saya sedang terbang pulang setelah mengalami pengalaman impian yang sempurna dalam hidup saya,” tulisnya dalam keterangan di Instagram. “Dan bukannya merasa bahagia, saya justru menangis di kursi sambil menatap jendela. Karena tentu saja ini terjadi. Tentu saja saya harus mengharapkan hal ini.”

Dia mengatakan bahwa dirinya mengirim pesan kepada “sisters in space” untuk meminta saran tentang bagaimana menghadapi reaksi buruk tersebut.

“Tapi saya menolak memberi terlalu banyak perhatian pada pria-pria kecil di internet,” tulisnya. “Saya merasakan setiap pengalaman dalam jiwa saya. Itu adalah sifat yang saya dapatkan dari ayah saya. Kami merasakan setiap emosi dengan mendalam, dan itu adalah cara yang indah untuk menjalani hidup. Kebahagiaan ini terpatri di hati saya.”

“Saya tidak akan meminta maaf atau merasa aneh dengan reaksi saya. Itu sepenuhnya milik saya dan saya mencintainya,” tambahnya.

Calandrelli juga menerima banyak dukungan setelah perjalanan luar angkasanya.

“Saat saya meninggalkan pesawat, pramugari Southwest yang mengenali saya, dan saya rasa bisa melihat bahwa saya baru saja menangis, berbisik saat saya turun dari pesawat, ‘jangan biarkan mereka memudarkan cahayamu,'” tulisnya. “Dan saya merasa ikatan yang segera terbentuk dengannya, dengan semua wanita.”

Calandrelli mengajak pengikutnya, “Jika saya bisa, saya akan membagikan video itu lagi kepada kalian semua.”

Ia juga menerima banyak komentar positif di Instagram.

“Saya pikir reaksi emosionalmu sangat indah,” tulis salah satu komentator. “Saya belum pernah ke luar angkasa atau melahirkan anak, tapi saya langsung memahami paralel yang kamu buat. Harapan saya adalah dalam sebulan atau kapan pun, reaksi aneh dari orang-orang itu akan memudar begitu saja.”

“Reaksimu membuat saya merinding,” tulis komentator lain. “Saya hanya bisa membayangkan betapa murni dan tulusnya emosi yang akan saya rasakan melihat pemandangan seperti itu. Terima kasih sudah membiarkan kami merasakannya bersama kamu. Kamu harus sangat bangga.”

“Saya tidak bisa berhenti menangis!!” tulis komentator lainnya. “Melihatmu mewujudkan impian yang telah kamu perjuangkan begitu lama sangat memberdayakan dan indah!!!!!!!!!!!”

Pada 25 November, Calandrelli membagikan video Instagram yang menunjukkan reaksinya saat melihat Bumi dan ruang angkasa, saat ia menatap jendela dengan penuh kekaguman.

“Itulah planet kita,” katanya dengan suara serak. “Oh Tuhan, itu luar angkasa.”

“Saya di sini. Saya berhasil,” lanjutnya dalam video. “Kami berada di luar angkasa sekarang. Oh, luar biasa.”

Dalam keterangan video tersebut, ia mengungkapkan rasa syukurnya kepada Blue Origin dan kesempatan untuk menyaksikan Bumi dari luar angkasa.

“Planet kita 🥺 Saya meninggalkannya. Saya melihatnya,” tulisnya. “Sebuah mimpi yang sudah terwujud setelah bertahun-tahun. Satu-satunya hal yang bisa saya bandingkan adalah saat memegang bayi saya untuk pertama kalinya setelah mereka lahir. Seperti mengenal seseorang selama ini, mencintainya selama ini, tapi akhirnya melihat mereka dengan mata kepala sendiri untuk pertama kalinya.”

“Itu menghujam jiwa saya dan terpatri di hati saya selamanya,” lanjutnya. “Betapa beruntungnya saya menjadi salah satu dari 100 wanita yang bisa merasakan pemandangan ini. Saya tidak menyia-nyiakannya dan saya berencana untuk membagikan kekaguman ini kepada sebanyak mungkin orang.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar