GELUMPAI.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan dirinya baru saja mengadakan rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang pada Sabtu (18/1). Agenda tersebut membahas langkah strategis terkait lifting minyak yang sedang menurun.
“Saya tadi baru habis rapat dengan bapak Presiden Prabowo di Hambalang. Ini luar biasa sekali presiden kita semua. Hari Sabtu kita diajak rapat untuk bicara tentang lifting,” ujar Bahlil dalam acara perayaan HUT Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ke-65 di Jakarta, Sabtu malam.
Bahlil menjelaskan lifting minyak saat ini turun dari sebelumnya 600 ribu barel per hari menjadi 590 ribu barel per hari. Di sisi lain, kebutuhan konsumsi nasional mencapai 1,6 juta barel per hari, sehingga pemerintah harus mengimpor sekitar 1 juta barel setiap hari.
“Dengan kondisi ini, negara harus mengalokasikan sekitar Rp500 triliun per tahun untuk memenuhi kebutuhan impor minyak. Ini juga berpengaruh pada nilai tukar rupiah kita,” lanjutnya.
Menurut Bahlil, Presiden Prabowo telah menetapkan target lifting minyak mencapai 1 juta barel per hari pada 2028-2029. Hal ini diharapkan mampu menghentikan ketergantungan impor minyak pada 2029.
“Kami akan memastikan target tersebut tercapai dengan beberapa perubahan strategis,” tegasnya.
Bahlil juga menyebut bahwa beberapa bulan terakhir, produksi minyak mengalami peningkatan. Pada November-Desember 2024, produksi harian tercatat mencapai 600 ribu barel, dibandingkan September 2024 yang hanya berada di angka 575-580 ribu barel per hari.
“Perubahan ini hasil dari kebijakan yang kami lakukan untuk menggenjot lifting minyak,” pungkasnya dalam Konferensi Pers di Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
Sumber: CNN Indonesia