GELUMPAI.ID — Di balik hutan bambu yang sering diremehkan sebagai bahan tusuk sate atau furnitur murah, ternyata ada komoditas yang jadi rebutan dunia: tabasheer.
Bahan alami ini bukan sekadar produk herbal biasa. India, AS, China, hingga Jepang berlomba-lomba mengamankan pasokan tabasheer RI, yang nilainya melonjak drastis dari US$9,94 juta di 2019 menjadi US$21,32 juta pada 2024.
Terbentuk secara alami dalam ruas bambu, tabasheer sudah lama jadi rahasia pengobatan Ayurveda dan kini mulai dilirik industri farmasi modern. Keunggulan tabasheer Indonesia? Kualitas terbaik berkat kandungan mineral dari hutan tropis.
Di saat ekspor kayu aromatik seperti gaharu masih mendominasi, tabasheer membuktikan bahwa bambu lebih dari sekadar tanaman liar. Jangan heran kalau sebentar lagi tabasheer jadi “emas hijau” baru Indonesia.
Sumber: CNBC Indonesia