GELUMPAI.ID — Barcelona sedang berada dalam ancaman serius kehilangan sepuluh pemain muda berbakat dari akademi La Masia mereka. Berdasarkan laporan SPORT, kontrak sebagian besar pemain tim U-19 akan berakhir pada 30 Juni mendatang.
Ironisnya, hingga saat ini, klub belum memberikan perpanjangan kontrak kepada mereka. Situasi ini jelas menambah ketegangan di tengah performa apik tim utama Barcelona.
Pelatih Hansi Flick memang membawa angin segar dengan memuncaki klasemen LaLiga dan lolos ke perempat-final Liga Champions.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, masalah di akademi Barcelona menjadi isu penting. Tanpa kepastian kontrak, talenta-talenta muda ini berpotensi direkrut oleh klub-klub Eropa lain tanpa biaya transfer.
Kepergian Marc Guiu ke Chelsea menjadi bukti nyata bahwa pemain-pemain muda La Masia sangat diminati. Guiu, yang sempat menjadi bintang muda, hanya menjadi salah satu contoh dari banyaknya pemain yang bisa hengkang jika Barcelona tak segera bertindak.
Di tengah transisi yang penuh tantangan ini, Barcelona harus menyeimbangkan antara mengejar kesuksesan jangka pendek dan mempertahankan pemain muda yang berpotensi.
Kehilangan sepuluh talenta muda akan menjadi pukulan telak, mengingat La Masia dikenal sebagai salah satu akademi terbaik dunia. Para pemain ini bisa memperkuat klub-klub lain, dan Barcelona harus bertindak cepat agar tidak kehilangan bakat terbaik mereka.
Klub-klub besar Eropa, terutama yang fokus pada pengembangan talenta muda, kemungkinan besar akan memanfaatkan ketidakpastian kontrak ini. Kehilangan talenta seperti Lamine Yamal dan Pau Cubarsi bisa menghancurkan fondasi masa depan Barcelona.
Dari laporan yang ada, sepuluh pemain tim U-19 terancam hengkang secara gratis. Tiga nama yang paling mencolok adalah Arnau Pradas, Hugo Alba, dan Jan Virgili.
Ketiga pemain ini sempat menjadi bagian dari rencana jangka panjang Hansi Flick untuk tim utama.
Pradas, yang dikenal dengan kemampuan teknik tinggi dan versatilitasnya, menjadi sosok yang sangat dinantikan masa depannya.