GELUMPAI.ID — Pembalap baru Williams, Carlos Sainz, akhirnya memberikan penjelasan mengenai kecelakaan misterius yang terjadi saat Safety Car keluar di Grand Prix Australia.
Sainz sedang berada di posisi 10 besar saat balapan memasuki lap pertama. Namun, di tikungan terakhir, mobil Williams miliknya tiba-tiba kehilangan kendali dan tergelincir ke pembatas lintasan. Pada saat itu, pembalap asal Spanyol tersebut melaporkan melalui radio tim bahwa ia merasakan “lonjakan torsi besar.”
Meski tim Williams belum merilis hasil analisis terkait kejadian ini, Sainz mengungkapkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh cara kerja gearbox mobil Williams saat berada dalam kondisi Safety Car.
Karena balapan sedang dinetralkan, Sainz kemungkinan besar menggunakan pemetaan mesin yang berbeda, yang berdampak pada pengiriman torsi saat melakukan perpindahan gigi.
GP Australia menjadi pengalaman pertama Sainz mengemudikan mobil Williams F1 dalam kondisi hujan, dan ia mengaku belum sepenuhnya memahami bagaimana mobil tersebut berperilaku di bawah kondisi tersebut.
“Kami sudah memeriksa data dan bisa dengan cepat mengetahui apa yang terjadi, jadi ini membuat saya lebih tenang,” kata Sainz.
“Tanpa masuk ke detail, ini terkait dengan perpindahan gigi saat dalam Mode Safety Car.”
Sainz juga mengungkapkan rasa frustrasinya. “Tentu saja saya merasa kesal dan menyesal atas kejadian ini, saya sangat merasa bersalah pada tim.”
“Setelah itu, saya terus berusaha membantu melalui radio dan saya senang bisa berpartisipasi meskipun dengan cara tersebut. Syukurlah, China sudah menanti minggu depan dan saya tidak sabar untuk kembali ke mobil,” lanjutnya.
Meski Sainz harus pensiun lebih awal dari balapan, rekan setimnya, Alex Albon, tampil cemerlang dalam kondisi basah dan finis di posisi kelima, yang kemudian menjadi posisi keempat setelah Andrea Kimi Antonelli dari Mercedes mendapat penalti lima detik karena pelepasan yang tidak aman di pit.
Ini menjadi hasil terbaik Williams sejak Grand Prix Belgia 2021.
Sumber: CRASH