GELUMPAI.ID — Jacques Villeneuve mempertanyakan langkah Mercedes yang memberikan Andrea Kimi Antonelli kursi F1 penuh waktu. Menurut mantan juara dunia 1997 itu, langkah ini “terlalu cepat, terlalu dini” mengingat penampilan Antonelli yang belum meyakinkan di Formula 2.
Antonelli, yang baru berusia 18 tahun, akan memulai balapan F1 perdananya di Grand Prix Australia akhir pekan ini. Ia juga menjadi pembalap termuda di grid 2025. Bahkan, jika menang dalam tiga balapan pembuka, ia berpeluang memecahkan rekor Max Verstappen sebagai pemenang termuda di ajang F1.
Villeneuve mengungkapkan kekhawatirannya. “Musim F2-nya mengecewakan. Apakah itu karena tekanan setelah ia dipastikan ke F1, atau mungkin ia lebih cocok dengan mobil F1, kita belum tahu. Tapi ini jelas terlalu cepat,” kata Villeneuve kepada YaySweepstakes.com.
Ia juga mempertanyakan bagaimana Antonelli akan menghadapi tekanan mengembangkan mobil bersama rekan setimnya, George Russell. “Gaya mengemudi mereka akan menentukan apakah mereka dapat bekerja sama untuk memajukan tim, atau justru menciptakan konflik arah pengembangan,” tambah Villeneuve.
Toto Wolff ‘Terpengaruh’ Hubungan Lama
Antonelli telah menjadi bagian dari program junior Mercedes sejak 2018. Toto Wolff, bos Mercedes, percaya pada bakatnya, bahkan menyebut Antonelli sebagai “talenta ala Verstappen” mereka. Namun, Villeneuve merasa bahwa hubungan panjang Wolff dengan Antonelli telah memengaruhi penilaiannya.
“Wolff telah mendukung Antonelli sejak usianya baru 12 tahun. Hubungan itu seperti ayah dan anak, sehingga sulit bagi Wolff untuk menilai secara objektif. Mereka berinvestasi besar selama bertahun-tahun, dan itu membuat mereka sulit menerima kemungkinan bahwa Antonelli mungkin belum siap,” ujar Villeneuve.
Villeneuve menyimpulkan bahwa keputusan Mercedes lebih didasarkan pada harapan daripada hasil. Kini, Antonelli membawa beban besar di pundaknya. Akankah ia membuktikan kepercayaan Mercedes? Atau justru sebaliknya? Hanya waktu yang akan menjawab.
Sumber: CRASH