GELUMPAI.ID — Rupiah makin terpuruk! Pada perdagangan Jumat (28/2/2025), kurs rupiah anjlok 0,79% ke Rp16.575/US$ hingga pukul 11:11 WIB, melansir data Refinitiv. Ini jadi level terburuk sepanjang sejarah rupiah terhadap dolar AS.
Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) juga terus menguat. Pada pukul 08:54 WIB, indeks ini naik 0,04% ke level 107,29 dari sebelumnya 107,24.
BI Siap “Bertarung” di Pasar
Bank Indonesia (BI) tak tinggal diam. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Edi Susianto, menjelaskan pelemahan rupiah dipicu oleh kebijakan tarif baru AS yang semakin memperburuk perang dagang global.
“Faktor trigger-nya masih terkait kebijakan tarif Trump yang akan mengenakan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko, serta 10% untuk China. Selain itu, ada ancaman tarif 25% untuk negara-negara Uni Eropa,” ujar Edi kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/2/2025).
Ia menegaskan, BI akan mengambil langkah agresif untuk menjaga stabilitas rupiah. “Kami akan bold masuk pasar untuk menjaga keseimbangan supply-demand valas agar market confidence tetap terjaga,” tegasnya.
Bank Jual Dolar di Atas Rp16.700
Pelemahan rupiah berdampak langsung ke harga jual dolar di bank-bank besar. Berikut kurs jual dolar AS per pukul 11.55 WIB:
Bank Mandiri
- Special Rate: Rp16.540
- TT Counter: Rp16.625
- Bank Notes: Rp16.625
BNI
- Special Rate: Rp16.581
- TT Counter: Rp16.680
- Bank Notes: Rp16.680
BRI
- E-Rate: Rp16.590
- TT Counter: Rp16.675
BCA
- E-Rate: Rp16.580
- TT Counter: Rp16.685
- Bank Notes: Rp16.685
UOB
- Jual: Rp16.767
Dengan kurs yang semakin meroket, pelaku pasar dan masyarakat kini hanya bisa berharap langkah BI cukup ampuh menahan tekanan dolar.
Sumber: CNBC Indonesia