GELUMPAI.ID — Stefano Domenicali, CEO Formula 1, mengunjungi Thailand untuk membahas rencana penyelenggaraan grand prix perdana di Bangkok.
Setelah balapan pembuka musim di Australia, Domenicali langsung bertolak ke Thailand untuk bertemu Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra. Dalam pertemuan itu, ia mendengar langsung ambisi negara Asia tersebut untuk menggelar balapan F1 di jalanan ibu kota.
Popularitas F1 terus meningkat di bawah kepemilikan Liberty Media, dan banyak negara ingin masuk kalender balap. Jadwal F1 saat ini sudah padat dengan 24 balapan, namun kepergian GP Belanda setelah 2026 dan sistem rotasi GP Belgia menciptakan ruang untuk event baru.
“Saya sangat senang bertemu Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, dan timnya hari ini untuk mendiskusikan rencana mereka yang mengesankan untuk menjadi tuan rumah balapan di Bangkok,” kata Domenicali.
“Saya menantikan diskusi lebih lanjut dalam minggu dan bulan mendatang,” tambahnya.
Thailand memang sudah menunjukkan minat yang besar dalam beberapa tahun terakhir untuk menggelar balapan F1, dan pembicaraan mengenai balapan perdana di Bangkok semakin intensif beberapa bulan terakhir. Balapan ini rencananya akan digelar di sirkuit jalanan sementara, bukan di lintasan khusus.
Bangkok sebelumnya sudah menjadi tuan rumah peluncuran MotoGP perdana musim ini pada Februari, yang memiliki konsep serupa dengan acara F1 di O2 Arena, London. Selain itu, Thailand juga menggelar balapan MotoGP tahunan di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, meskipun masa depan balapan tersebut diragukan setelah kontraknya habis pada 2026.
Laporan media lokal menyebutkan bahwa kontrak Thailand dengan Dorna tidak akan diperpanjang, mengutip pernyataan ketua sirkuit, Newin Chidchob. Menurutnya, Otoritas Olahraga Thailand telah memberitahukan bahwa 2026 akan menjadi tahun terakhir balapan di Buriram.
Sumber: CRASH