GELUMPAI.ID — Maverick Vinales mengalami kejadian surreal di MotoGP COTA yang penuh kekacauan, terutama saat dia berlari mencari motor Tech3 KTM-nya menjelang penundaan balapan.
Setelah Marc Marquez berlari untuk mengganti motor cadangannya, Vinales juga berlari ke pitlane. Namun, alih-alih mengganti motor dengan mesin kering, Vinales kembali ke posisi grid belakang dan berlari di sepanjang trek untuk menemui mekaniknya yang tengah membawa motornya.
“Saya pikir bendera merah sudah dikibarkan,” kata Vinales. “Kami ada di grid, saya menggunakan ban basah, dan rencananya adalah memulai balapan dan kemudian mengganti motor.”
Setelah balapan akhirnya ditunda secara resmi karena alasan keselamatan, Vinales kembali ke grid untuk restart balapan. Namun, masalah belum selesai.
Vinales mengalami mimpi buruk ketika motornya mati dua kali, memaksanya untuk memulai balapan dari pit lane, bukan dari posisi kesepuluh. “Ketika kami kembali ke grid, motor mati dua kali, jadi saya harus memulai dari pit lane, yang sangat tidak beruntung,” ujarnya.
Hal ini membuat Vinales tertinggal lebih dari sepuluh detik di posisi terbawah. Meskipun begitu, Vinales berhasil bangkit dan finis di posisi ke-14, mencatatkan lap tercepat kesembilan.
“Sejujurnya, saya merasa sangat baik, saya punya ritme yang bagus, dan kami jelas membuat kemajuan akhir pekan ini, jadi yang saya inginkan adalah terus bergerak di arah yang benar bersama tim,” ujar Vinales.
Dia menambahkan, “Hari ini, kami memiliki level untuk berada di dalam lima besar, jadi kita harus terus percaya bahwa kita bisa mencapainya. Qatar dalam dua minggu bisa menjadi trek yang baik untuk melakukannya, jadi mari kita terus maju.”
Rekan setim Vinales, Enea Bastianini, menjadi salah satu dari tiga pebalap yang memilih ban slick untuk grid awal. Namun, dengan restart balapan yang memungkinkan semua pebalap mengganti motor dan ban, Bastianini kehilangan keuntungannya dan finis di posisi ketujuh.
