GELUMPAI.ID – Penyanyi soul legendaris Erykah Badu kembali bikin heboh. Kali ini bukan soal musik, tapi aksi vandalisme yang ia lakukan terhadap mobil Teslanya sendiri. Lewat akun media sosialnya, Badu mengaku mengikuti tren yang belakangan ramai: merusak mobil Tesla sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Elon Musk.
“Baru aja ngerusak Tesla sendiri. Cuma ikut tren aja,” cuit Badu pekan ini.
Fenomena ini memang tengah viral di berbagai kota. Dari Cybertrucks yang dibakar, molotov yang dilempar ke diler Tesla, sampai coretan bernada sindiran di stasiun pengisian daya listrik. Banyak dari aksi ini dikaitkan dengan protes terhadap pemotongan anggaran pemerintah yang dipimpin oleh Musk dan timnya, DOGE.
Meski belum jelas apakah Badu benar-benar menghancurkan mobilnya atau sekadar bercanda, aksi ini jadi bagian dari gelombang kekecewaan publik terhadap Musk. Sebelumnya, musisi Sheryl Crow juga mengumumkan menjual Tesla miliknya dan menyumbangkan hasilnya ke NPR, sebagai bentuk protes terhadap pemangkasan dana untuk media publik.
Sementara itu, Musk juga jadi target kritik dari musisi lain. Billie Joe Armstrong dari Green Day mengubah lirik lagu “American Idiot” saat manggung di Afrika Selatan, menyisipkan sindiran soal “agenda Elon”. Jack White pun tak ketinggalan. Dalam konsernya bulan lalu, ia menyindir miliarder itu sebagai “oligarki tak terpilih yang mengontrol pemerintahan tanpa pengalaman politik atau militer”.
Tak cuma musisi, legenda folk Joan Baez juga ikut bersuara. Dalam talk show Netflix yang dipandu John Mulaney, Baez menyesali keputusannya membeli Tesla. “Aku benci mobil itu… terlalu besar. Aku tabrakkan ke pohon oak di halamanku. Itu pertanda!” ujarnya, mengakui bahwa ia menjualnya dengan harga setengah dari harga beli.
Gelombang penolakan terhadap Musk makin meluas, dari industri musik hingga ranah politik. Apakah ini awal dari kejatuhan dominasi Tesla dan pengaruh Musk di dunia bisnis? Kita lihat saja kelanjutannya.
Sumber: Billboard