GELUMPAI.ID — Ferrari mendapat kecaman keras setelah Charles Leclerc didiskualifikasi di GP China karena mobilnya terbukti kelebihan bobot 1kg di bawah batas minimum 800kg.
Ferrari mengalami hari yang sulit di Shanghai, dengan Leclerc finis kelima dan rekan setimnya, Lewis Hamilton, berada di posisi keenam setelah kemenangan di balapan sprint.
Namun, beberapa jam setelah balapan, drama muncul ketika Leclerc didiskualifikasi setelah mobilnya tidak memenuhi standar berat, dan Hamilton juga terkena diskualifikasi karena keausan plank yang berlebihan.
Dalam pernyataan resmi, Ferrari mengklaim bahwa “keausan ban yang sangat tinggi” menjadi penyebab diskualifikasi Leclerc, yang menjalani strategi satu pit-stop dengan ban keras.
Namun, jurnalis Formula 1 terkenal, Peter Windsor, menanggapi penjelasan tersebut dengan skeptis, menyebutkan bahwa tidak ada alasan yang bisa diterima atas kesalahan tersebut.
“Berat yang kurang itu tidak bisa diterima dalam pandangan saya. Tidak ada alasan untuk itu,” kata Windsor dalam saluran YouTube-nya.
“Saya tidak bisa percaya mereka mengeluarkan pernyataan bahwa itu terjadi karena Leclerc menjalani strategi satu pit-stop dan ban kerasnya aus lebih cepat dari yang diperkirakan. Beri saya jeda.”
Dia juga mengingatkan bahwa meski tidak hanya Ferrari yang pernah membuat kesalahan serupa—termasuk Mercedes pada GP Belgia tahun lalu ketika George Russell juga didiskualifikasi karena alasan yang sama—keberadaan teknologi canggih di tim F1 modern membuat alasan itu tak bisa diterima.
“Jelas, F1 bukan hanya Ferrari, kami melihatnya juga di GP Belgia tahun lalu,” lanjut Windsor.
“Meski Mercedes juga melakukan kesalahan yang sama, banyak tim juga melakukannya, termasuk kami di Williams ketika saya menjadi manajer tim. Itu terjadi karena kita selalu berada di batas, mencari keuntungan, dan kadang-kadang memang memangkas sudut.”
Windsor menambahkan bahwa meskipun kesalahan semacam ini terjadi di seluruh tim, banyaknya manajer di Ferrari justru membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih rumit.