GELUMPAI.ID — Mantan kepala tim Racing Bulls, Franz Tost, melontarkan kecaman pedas terhadap keputusan kontroversial Red Bull yang menukar posisi Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda.
Keputusan cepat Red Bull untuk mengganti Lawson dengan Tsunoda hanya dua balapan setelah dimulainya musim baru mengejutkan paddock F1 dan menjadi topik utama menjelang GP Jepang. Lawson, yang tampil buruk pada dua balapan pertamanya, kini kembali ke tim saudara Racing Bulls, sementara Tsunoda mendapat promosi.
Tost, yang selama ini menjadi pendukung Tsunoda dan memperkenalkan pembalap Jepang itu ke F1 pada masa jabatannya di tim Faenza, tidak ragu mengungkapkan pandangannya.
“Saya sudah bilang, saya akan memilih Yuki dari awal. Saya sudah jelas mengatakan itu musim gugur lalu,” ujar Tost dalam wawancara dengan siaran ORF Austria.
Menurut Tost, Tsunoda jauh lebih cepat daripada Lawson, bahkan jika Lawson diberi waktu 100 tahun sekalipun.
“Yuki lebih cepat, lebih berpengalaman. Jadi apa masalahnya? Ini keputusan yang sangat sederhana,” tambahnya.
Tost juga menegaskan bahwa keputusan ini membuktikan bahwa Red Bull telah memilih langkah yang benar.
“Yuki punya kecepatan alami yang luar biasa. Saya sudah mengatakan itu bertahun-tahun. Sekarang, dia hanya perlu menyatukan semuanya dengan baik.”
Namun, Tost juga mencatat bahwa Tsunoda masih perlu mengendalikan emosinya di dalam mobil.
“Mungkin itu salah satu alasan kenapa dia tidak dipilih lebih dulu, tapi dalam hal kecepatan mentah, Yuki benar-benar pantas berada di antara pembalap F1 terbaik,” kata Tost.
Mengenai keputusan Red Bull mengganti Lawson di Suzuka, Tost menambahkan, “Mengetahui trek itu satu hal. Menjadi cepat itu hal lain. Keputusan memasukkan Yuki sekarang benar-benar tepat karena Liam terlalu lambat.”
Tsunoda mengesankan pada hari pertama bersama Red Bull, mencatat waktu tercepat keenam di latihan pertama, hanya 0,107 detik lebih lambat dari Max Verstappen. Namun, di sesi kedua yang terganggu, Tsunoda hanya berada di posisi 18 dan tidak mencatatkan lap representatif menggunakan ban lembut.