GELUMPAI.ID — Bos tim Trackhouse MotoGP, Davide Brivio, tidak bisa menyembunyikan kemarahannya setelah balapan Grand Prix Americas ditunda. Keputusan Ai Ogura yang memilih ban slick sebelum start membuat Brivio merasa kecewa berat.
Hujan sebelum balapan di Circuit of the Americas membuat sebagian besar pembalap memilih ban basah, namun ada tiga rider yang nekat memilih ban slick, di antaranya Brad Binder, Enea Bastianini, dan Ai Ogura. Keputusan berani ini seharusnya membuahkan hasil besar jika start dilakukan tepat waktu.
Namun, hanya beberapa saat sebelum lampu hijau, exodus massal dari grid, yang dipicu oleh poleman Marc Marquez, menyebabkan pihak penyelenggara memutuskan untuk menunda balapan demi alasan keselamatan.
Brivio pun meluapkan kekesalannya melalui siaran MotoGP, mengatakan: “Saya sangat marah, sejujurnya, karena ini bukan cara yang tepat untuk mengelola start. Kami mengambil keputusan berisiko dan itu adalah keputusan yang tepat.”
“Ketika sudah waktunya mulai, mereka menghentikan segalanya. Pembalap yang meninggalkan grid sudah pergi. Mereka membuat pilihan yang salah. Kenapa kami tidak diizinkan untuk memulai dengan pilihan yang benar?” ujar Brivio dengan kecewa.
“Semua yang kami lakukan sekarang sia-sia. Kami mengambil risiko, kami mengambil keputusan yang benar, dan sekarang semuanya… ya.”
Setelah balapan, perasaan kecewa Brivio tetap tidak berubah. “Tentu saja, kami tidak senang dengan cara start hari ini dikelola. Kami mengambil risiko dan membuat keputusan yang benar dengan Ai,” tambah Brivio. “Kami berada di ban yang tepat, namun karena pembalap lain meninggalkan grid, start ditunda.”
“Saya rasa kami telah melakukan yang terbaik, tapi kesempatan itu hilang begitu saja.”
Ai Ogura juga mengungkapkan rasa sesalnya. “Saya menggunakan ban slick sebelum start, itu adalah peluang besar, tapi sayangnya start ditunda. Saya sangat menyesal karena tim kami membuat pilihan yang benar, namun itu tidak membuahkan hasil. Ini sangat disayangkan, tapi ya begitulah keadaannya,” ujar Ogura.