GELUMPAI.ID — Sebuah adegan dramatis terjadi di dunia otomotif mewah. Aston Martin, pabrikan mobil ikonik James Bond, memutuskan memangkas 170 karyawan atau 5% dari total tenaga kerja mereka.
Alasannya? Efisiensi. Tapi kenyataannya, perusahaan tengah bergulat dengan kerugian besar dan utang yang makin menumpuk.
Harga saham Aston Martin langsung anjlok lebih dari 9% setelah pengumuman PHK ini.
CEO Adrian Hallmark berusaha menenangkan pasar dengan mengatakan, “Kami perlu melakukan lebih banyak perbaikan untuk mendukung kinerja keuangan di masa depan.”
Sebagai strategi bertahan, Aston Martin menunda peluncuran mobil listriknya hingga akhir dekade. Sebagai gantinya, mereka fokus pada Aston Martin Valhalla, mobil hybrid ultra-mewah yang rencananya hanya diproduksi 999 unit dengan harga mencapai 850.000 poundsterling per unit.
Apakah ini langkah yang tepat? Atau justru semakin memperburuk situasi? Waktu yang akan menjawabnya.