Gula Darah 200 Apakah Normal? Memahami Prediabetes dan Diabetes
GELUMPAI.ID – Sobat Getizen, ketika kita berbicara tentang kesehatan dan kadar gula darah, pertanyaan yang sering muncul adalah “apakah kadar gula darah 200 termasuk dalam kisaran normal?”.
Ini adalah pertanyaan yang sangat signifikan, dan tulisan ini akan membantu Sobat Getizen memahami permasalahan ini dengan lebih baik.
Prediabetes: Tahap Awal Menuju Diabetes
Sebelum kita merinci angka 200 dalam konteks kadar gula darah, bijaklah jika kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan prediabetes.
Prediabetes, seperti namanya, merupakan tahap awal sebelum seseorang mengembangkan penyakit diabetes mellitus (DM) tipe 2.
Ini adalah peringatan serius yang tidak boleh diabaikan. Pada tahap ini, kadar gula darah mulai melampaui batas normal, meskipun belum mencapai tingkat yang dapat dikategorikan sebagai diabetes.
Berbagai faktor risiko yang berkontribusi terhadap prediabetes hampir mirip dengan faktor risiko penyakit diabetes tipe 2.
Beberapa di antaranya mencakup faktor usia, masalah obesitas, riwayat keluarga yang memiliki diabetes, kebiasaan merokok, pola konsumsi gula dan minuman manis yang berlebihan, kadar kolesterol yang tinggi, tingkat aktivitas fisik yang rendah, serta tekanan darah yang tinggi.
Pada tahap prediabetes, tubuh juga mulai mengalami resistensi terhadap insulin, yang mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam aliran darah. Insulin merupakan hormon yang berperan penting dalam mengatur proses metabolisme gula dalam tubuh.
Bagaimana Mendeteksi Prediabetes?
Mengidentifikasi apakah Sobat Getizen atau seseorang yang Sobat Getizen kenal menderita prediabetes sangatlah penting.
Sayangnya, prediabetes tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan medis khusus untuk mendeteksinya.
Beberapa jenis tes yang umumnya dilakukan oleh profesional medis untuk menilai kondisi ini meliputi:
- Tes Gula Darah Puasa (GDP): Tes ini memerlukan Sobat Getizen untuk berpuasa selama 8-12 jam sebelum diambil sampel darah. Jika kadar gula darah puasa berada di bawah 100 mg/dL, maka dianggap sebagai normal, namun bila antara 100 hingga 125 mg/dL, maka kondisinya sudah termasuk ke dalam prediabetes. Kadar gula darah di atas 126 mg/dL adalah indikasi diabetes tipe 2.
- Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) 2 Jam PP: Setelah dilakukan tes gula darah puasa, Sobat Getizen diminta untuk meminum cairan gula, kemudian diambil sampel darah lagi setelah dua jam. Hasil yang kurang dari 140 mg/dL dianggap sebagai normal, sedangkan hasil antara 140 hingga 199 mg/dL menunjukkan adanya prediabetes. Ketika kadar gula darah mencapai 200 mg/dL atau lebih, ini merupakan tanda pasti adanya diabetes tipe 2.
- Tes Hemoglobin A1c (HbA1c): Tes darah ini bertujuan untuk mengukur rata-rata kadar gula darah dalam rentang waktu tiga bulan terakhir. Kadar HbA1c di bawah 5,7% menandakan bahwa kondisi gula darah berada dalam kisaran normal, sementara kadar antara 5,7 hingga 6,4% mengindikasikan adanya prediabetes, dan kadar 6,5% atau lebih menunjukkan bahwa seseorang sudah menderita diabetes.
Kadar Gula Darah 200 Apakah Normal?
Ketika Sobat Getizen mendapati angka 200 dalam hasil pemeriksaan kadar gula darah, biasanya hal ini dianggap sebagai angka yang cukup tinggi. Namun, penting untuk mempertimbangkan adanya gejala yang mungkin muncul pada individu tersebut.
Gejala khas yang biasanya terkait dengan diabetes meliputi peningkatan nafsu makan, konsumsi cairan yang lebih banyak dari biasanya, serta frekuensi buang air kecil yang meningkat.
Jika gejala-gejala ini hadir dan kadar gula darah sewaktu melampaui angka 200, serta kadar gula darah puasa berada di atas 126, maka ini merupakan indikasi jelas adanya diabetes.
Namun, jika kadar gula darah mencapai 200 mg/dL tanpa adanya gejala khas, sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang. Diagnosis penyakit diabetes harus dikonfirmasi oleh seorang dokter berlisensi.
Maka dari itu, apabila Sobat Getizen atau seseorang yang Sobat Getizen kenal memiliki hasil pemeriksaan kadar gula darah sebesar 200, segeralah untuk berkonsultasi dengan seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Seorang dokter akan melaksanakan beragam jenis pemeriksaan lanjutan guna memastikan apakah ini merupakan diabetes ataukah masih berada dalam tahap prediabetes.
Tindakan yang Dapat Dilakukan
Apabila diagnosis prediabetes telah muncul, tidak perlu panik. Terdapat berbagai langkah yang dapat Sobat Getizen ambil untuk mengelola kondisi ini dan mencegahnya berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Tindakan-tindakan ini melibatkan adopsi gaya hidup yang sehat dengan peningkatan aktivitas fisik, konsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan, serta pengurangan asupan gula dan minuman manis.
Selain itu, konsultasikanlah dengan dokter mengenai kemungkinan penggunaan obat-obatan tertentu.
Penutup
Kadar gula darah sebesar 200 bisa menjadi indikasi adanya diabetes, terutama jika disertai dengan gejala klasik penyakit ini. Namun, perlu dicatat bahwa diagnosis diabetes memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut guna memastikannya.
Sangat penting untuk selalu mengutamakan kesehatan Anda dan menerapkan gaya hidup yang sehat untuk mengelola kadar gula darah Sobat Getizen.
Jika kalian memiliki kekhawatiran terkait kondisi kadar gula darah, misalkan ketika berada di angka 200, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan panduan yang sesuai.
Source: RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, Alodokter
Tinggalkan Komentar