GELUMPAI.ID — Meski berhasil menembus sepuluh besar MotoGP untuk kedua kalinya sejak meninggalkan Suzuki, Joan Mir tetap merasa frustrasi dengan kekurangan kecepatan Honda, terutama di lintasan lurus.
Di Termas de Rio Hondo, Mir finis kedelapan pada Sprint dan kesembilan pada balapan utama, hasil terbaiknya sejak India 2023. Namun, meski RC213V semakin membaik, Mir merasa banyak potensi yang terbuang, terhalang oleh keterbatasan kecepatan mesin yang membuatnya kesulitan mempertahankan posisinya.
“Untuk pasti ada beberapa langkah maju, tapi balapannya sangat membuat frustasi karena saya berjuang sepanjang balapan dengan KTM, motor yang lebih cepat,” ungkap Mir kepada MotoGP.com. “Setiap kali saya tiba di lintasan lurus, pembalap di belakang selalu melewati saya.”
Kecepatan maksimal menjadi masalah besar. Dalam sesi latihan bebas, Mir tertinggal 8 km/jam dibandingkan pembalap lain tanpa menggunakan slipstream, angka yang juga terlihat saat kualifikasi. Ini membuatnya sulit untuk mempertahankan posisi dalam balapan.
“Balapan kali ini menjadi tantangan besar, saya harus banyak menyerang di rem untuk bisa bertahan,” tambah Mir. “Sayangnya, saya tidak bisa berkata bahwa saya senang dengan hasil ini.”
Mir finis ke-9 setelah disalip oleh Aprilia Ai Ogura dan KTM Pedro Acosta. Meski sempat bertahan di posisi kedelapan, akhirnya ia terpaksa menelan kenyataan berada di belakang Ogura setelah diskwalifikasi.
Meskipun begitu, Mir merasa ada sisi positif. “Saya bisa bertarung lebih keras tahun ini, dan itu hal yang baik, tapi sebagai pembalap saya selalu ingin lebih,” katanya.
Kemajuan Honda di Mata Luca Marini
Di sisi lain, rekan setim Mir, Luca Marini, menunjukkan kemajuan. Setelah terjatuh ke posisi 15 pada lap pertama, Marini berhasil finis tepat di belakang Mir. Ini menjadi hasil terbaiknya bersama Honda sebelum posisi tersebut dimajukan setelah diskwalifikasinya Ogura.
“Pace saya di akhir balapan sangat bagus, kami membuat kemajuan besar dengan settingan motor dibandingkan kemarin,” kata Marini. “Sayangnya, ada insiden dengan Miller di awal, yang membuat kami sedikit tertinggal.”