GELUMPAI.ID — Jorge Martin tengah berjuang untuk kembali ke MotoGP setelah absen panjang karena cedera. Cedera parah pada tangan dan kaki kanannya akibat highside di Sepang membuatnya terpaksa menonton dari pinggir lapangan. Meski begitu, dia tetap optimis untuk kembali beraksi pada Grand Prix Qatar.
Martin yang sebelumnya sempat berharap bisa kembali pada GP Thailand, malah harus menerima kenyataan setelah kecelakaan saat latihan supermoto menambah cedera pada tangan kirinya. Cedera skaphoid yang dideritanya memerlukan waktu lama untuk sembuh karena keterbatasan aliran darah di area tersebut.
“Saya akan absen di Austin, tapi saya harap bisa kembali di Qatar,” ujarnya di GP Argentina.
Meski 2024 dimulai buruk baginya, banyak pihak yang masih percaya bahwa Martin akan menjadi ancaman besar saat kembali. CEO Pramac, Paolo Campinoti, meyakini bahwa Martin akan memberikan perlawanan sengit kepada Marc Marquez begitu pulih.
“Ketika dia kembali, saya yakin dia akan menjadi salah satu pembalap yang bisa menyulitkan Marquez,” kata Campinoti.
Martin sendiri menandatangani kontrak dengan Aprilia setelah sukses besar bersama Pramac, yang membawanya meraih gelar juara dunia pada musim 2023.
Namun, cedera yang mendera membuat kariernya di tim barunya terhenti sebelum benar-benar dimulai. Martin sebelumnya dipilih sebagai salah satu pembalap potensial oleh Aprilia, namun belum bisa menunjukkan kemampuan sesungguhnya.
Campinoti juga mengingatkan bahwa meski Martin sangat cepat di musim pertamanya, ada kalanya dia terlalu emosional.
“Dia sedikit kurang dari segi kekuatan mental, tapi dia fenomenal,” ungkapnya. Pramac pun yakin Martin bisa kembali ke performa terbaik dan menjadi ancaman bagi siapa saja, termasuk Marquez.
Sementara itu, Aprilia berharap agar Martin bisa menjalani tes pribadi agar lebih siap saat kembali, namun langkah ini menghadapi banyak tantangan.
Meski sudah mengajukan permohonan untuk tes pribadi, tim ini diperkirakan gagal mendapat persetujuan dari rival-rival mereka. Jika hal ini terjadi, Martin akan menghadapi kesulitan besar untuk mengejar ketertinggalannya saat kembali ke lintasan.