GELUMPAI.ID – Kru acara televisi “Love, Meghan” akhirnya angkat bicara soal pengalaman mereka bekerja dengan Meghan Markle. Beberapa menyebutnya profesional dan hangat, sementara yang lain mengaku punya kesan berbeda.
Sutradara acara Netflix tersebut, Michael Steed, menilai Meghan sebagai sosok pekerja keras. “Setiap orang punya pengalaman masing-masing, tetapi ia hanyalah seseorang yang terus-menerus bekerja keras,” kata Steed kepada People. Pernyataannya ini menanggapi klaim dari mantan staf yang sebelumnya memojokkan istri Pangeran Harry tersebut.
Namun, tak semua orang punya kesan negatif. Seorang staf yang enggan disebutkan namanya justru menggambarkan Meghan sebagai sosok yang ramah dan perhatian. “Ia memastikan semua orang merasa dilibatkan, dari eksekutif Netflix hingga asisten produksi di lokasi syuting. Tidak ada yang terabaikan,” ungkapnya.
Menurutnya, bekerja di acara ini berbeda dari produksi lainnya. “Sering kali, kami diminta untuk menghilang ke latar. Tapi dalam acara ini, kami menjadi bagian darinya. Itu pengalaman yang unik dan menyegarkan,” tambahnya.
Sementara itu, Meghan sendiri menyebut suasana syuting “Love, Meghan” terasa komunal. “Rasanya seperti kami hanya menghabiskan waktu bersama, dan itulah yang terjadi,” kata Meghan kepada People.
Ia juga berbagi momen saat memasak di lokasi syuting. “Saya akan membuat resep dan berkata, ‘Semua orang coba ini,’ lalu ada hidangan yang bikin semua orang langsung datang. Saya akan berkata, ‘Kita kehabisan sendok!’” kenangnya.
Meski begitu, citra Meghan di balik layar tetap jadi perdebatan. Sebelumnya, Page Six melaporkan bahwa Kepala Staf Meghan dan Harry, Josh Kettler, mundur dari posisinya hanya dalam tiga bulan. Ia mengundurkan diri beberapa hari sebelum menemani pasangan ini dalam perjalanan ke Kolombia.
Laporan lain menyebut ada 18 staf yang telah mundur sejak pasangan ini menikah pada 2018, dengan lebih dari 9 orang hengkang setelah mereka pindah ke California pada 2020. Bahkan, pada Januari 2025, mantan staf mengklaim Meghan bersikap dingin saat bawahannya melakukan kesalahan.
