Bola & Sports

Lawson dan Tsunoda Salip Menyusul di GP Australia

GELUMPAI.ID — Ketegangan selalu mengintai di lini depan tim Red Bull, bahkan untuk pembalap-pembalap muda mereka. Setelah satu balapan di musim F1 2025, sorotan kini tertuju pada dua pembalap rookie mereka: Liam Lawson dan Isack Hadjar.

Lawson, yang dipromosikan ke tim utama Red Bull menggantikan Sergio Perez, justru menghadapi balapan yang mengecewakan di GP Australia.

Sementara itu, rekannya sesama pembalap muda, Isack Hadjar, juga tak punya hasil yang memuaskan, bahkan harus menangis setelah terlibat insiden pada lap pembentukan.

Namun, yang lebih mencuri perhatian adalah keputusan Red Bull yang memilih Lawson di atas Yuki Tsunoda, yang tampil jauh lebih baik di Australia.

Tsunoda, meski sempat mengalami masalah strategi, menunjukkan performa yang solid, berada di posisi enam sebelum akhirnya strategi tim merusak peluangnya.

Marc Marquez Salah Paham, Taktik di COTA Bisa Berujung Penalti

Berbicara di Sky Sports, mantan strategi balapan Bernie Collins mengungkapkan keheranannya terhadap keputusan Red Bull.

“Kami melihat catatan waktu lap di trek, performa, dan beberapa komunikasi radio. Tsunoda jelas lebih tenang dan tampil lebih baik,” ujarnya. “Namun, kami tidak tahu apa yang terjadi dalam debriefing teknik, bagaimana mereka memberi umpan balik ke tim.”

Collins pun mengakui bahwa situasi ini cukup tidak biasa untuk Red Bull.

“Namun, tahun ini masih panjang. Kita lihat bagaimana perkembangan selanjutnya,” tambahnya.

Red Bull dikenal dengan kebijakan keras mereka dalam pergantian pembalap di tengah musim. Lawson sendiri mendapat tempat di tim utama setelah Red Bull memutuskan untuk menggantikan Daniel Ricciardo tahun lalu, sementara Ricciardo kembali setelah Nyck de Vries dipecat pada musim sebelumnya.

Arteta Sebut Musim Panas Arsenal Akan Jadi yang Terbesar

Dengan situasi ini, Tsunoda tak ragu-ragu untuk terus menunjukkan kualitasnya agar tetap dipertimbangkan di Red Bull. Collins memberikan saran agar Tsunoda terus menjaga performa.

“Dia harus terus menunjukkan performa yang konsisten. Jika mobilnya bisa mengalahkan mobil No.2 Red Bull dalam kualifikasi, pasti akan ada pertanyaan yang harus dijawab,” jelas Collins.

Laman: 1 2

Berita Populer

01

Axel Pons Pembalap Moto2 yang Jadi Musafir Jalan Kaki ke India

02

Pilkada Absurditas

03

Kejati Banten Dituding Politisasi Kasus untuk Downgrade Airin

04

CCTV Ungkap Detik-Detik Tragis Liam Payne di Hotel

05

Net TV Resmi Ganti Nama Jadi MDTV dan Pimpinannya, Halim Lie Ditunjuk Jadi Direktur Utama