GELUMPAI.ID – Liam Lawson resmi bergabung dengan Red Bull Racing untuk musim F1 2025. Namun, tantangan berat sudah menantinya: bisa nggak dia mengimbangi Max Verstappen?
Sebagai tiga kali juara dunia, Verstappen dikenal sebagai pembalap dominan yang sulit dikalahkan. Beberapa rekan setim sebelumnya gagal menghadapi tekanan dan akhirnya tersingkir.
Pelajaran dari Rekan Setim Sebelumnya
Daniel Ricciardo pernah jadi partner Verstappen yang tangguh, tapi insiden tabrakan di GP Azerbaijan 2018 merusak hubungan mereka. Akhirnya, Ricciardo memilih hengkang ke Renault. Lawson harus lebih berhati-hati agar nggak mengalami nasib serupa.
Pierre Gasly juga gagal bertahan lama di Red Bull. Ia sering mengkritik performa mobilnya dan berkonflik dengan kepala desain Red Bull, Adrian Newey. Akibatnya, hanya dalam 12 balapan, Gasly dipulangkan ke AlphaTauri.
Lalu ada Alex Albon yang kesulitan bersaing di lintasan. Ia bahkan pernah mengeluh, “Mereka balapan terlalu keras dengan saya,” saat gagal menyalip Pierre Gasly. Pesan buat Lawson? Jangan terlalu lembek di trek!
Harus Konsisten, Bukan Hanya Sekali Bersinar
Sergio Perez memulai musim 2023 dengan kuat, menang di dua balapan pertama. Tapi performanya terus menurun hingga kehilangan posisi di Red Bull. Lawson harus belajar dari ini: tampil cepat saja nggak cukup, konsistensi adalah kunci bertahan di tim top.
Dengan sejarah panjang rekan setim Verstappen yang gagal bersinar, Lawson harus membuktikan dirinya berbeda. Mampukah dia bertahan lebih lama dari pendahulunya?
Sumber: CRASH