GELUMPAI.ID — Performa Lewis Hamilton di Grand Prix Australia menuai kritik keras dari jurnalis F1 terkemuka, Peter Windsor. Menurut Windsor, Hamilton yang kini membalap untuk Ferrari, menunjukkan penampilan yang “memalukan” setelah dikalahkan oleh pembalap Williams, Alex Albon.
Hamilton, yang menjalani debutnya bersama Ferrari di Melbourne, hanya mampu finis di posisi ke-10 setelah gagal mengambil keputusan tepat saat hujan deras turun di akhir balapan. Ia memilih untuk tetap menggunakan ban slick, yang akhirnya merugikan performanya.
Di tengah balapan, Hamilton menerima instruksi dari insinyur balap barunya, Riccardo Adami, untuk mengubah pengaturan mobil agar bisa menyalip Albon. Namun, Hamilton justru menanggapi instruksi tersebut dengan menolak. “Tolong biarkan saya,” katanya melalui radio tim, seperti yang terdengar di siaran dunia F1.
Meskipun Albon akhirnya finis di posisi kelima, hasil terbaik Williams sejak GP Belgia 2021, Hamilton hanya mampu finis ke-10 setelah disalip oleh Oscar Piastri dari McLaren pada lap terakhir.
Windsor, dalam kanal YouTube-nya, mengungkapkan rasa kecewa terhadap cara Hamilton menangani komunikasi dengan insinyurnya. “Mereka memberikan instruksi kepada Lewis untuk menyalip Albon, terkait DRS dan beberapa pengaturan lainnya, tapi dia terus mengatakan ‘saya bisa mengatasinya’,” ujar Windsor.
“Nyatanya, Lewis tidak mengatasinya dan tidak pernah bisa menyalip Albon. Saya rasa, untuk seorang pembalap Ferrari yang baru bergabung, dikalahkan oleh Alex Albon yang membalap di Williams itu cukup memalukan,” tambahnya.
Hamilton yang sebelumnya memiliki hubungan harmonis dengan insinyur balapnya di Mercedes, kini harus beradaptasi dengan Adami di Ferrari. Windsor juga menyoroti fakta bahwa masalah komunikasi ini seharusnya sudah diselesaikan saat uji coba pramusim di Bahrain.
“Jika itu masalah bahasa, kenapa mereka tidak menyelesaikannya di tes Bahrain? Atau di pertemuan mereka di Maranello? Saya rasa tidak ada masalah bahasa yang belum diselesaikan saat balapan di Australia,” kata Windsor.
