GELUMPAI.ID — Red Bull baru saja membuat keputusan yang mengejutkan dengan menurunkan Liam Lawson setelah hanya dua balapan.
Setelah memulai musim 2025 dengan buruk dan gagal meraih poin atau lolos dari babak pertama kualifikasi tiga kali berturut-turut, Lawson akhirnya dicoret dari tim utama Red Bull.
Sebagai pengganti, Yuki Tsunoda dipromosikan untuk bergabung dengan Max Verstappen pada GP Jepang mendatang, sementara Lawson akan kembali ke tim satelit Racing Bulls.
Keputusan ini menjadikan Lawson sebagai salah satu pembalap dengan karier tercepat di F1. Namun, ia bukan satu-satunya yang memiliki masa jabatan singkat di tim F1. Berikut beberapa pembalap yang juga mencatatkan sejarah serupa.
Andre Lotterer – Satu balapan untuk Caterham
Andre Lotterer mencatatkan sejarah sebagai pembalap dengan karier F1 paling singkat. Pada 2014, Lotterer menggantikan Kamui Kobayashi di Caterham untuk GP Belgia. Namun, debutnya berakhir tragis karena masalah teknis yang memaksanya pensiun setelah hanya satu lap.
Meskipun karier F1-nya tamat di sana, Lotterer meraih kesuksesan besar di ajang balap ketahanan, menjadi juara dunia dua kali dan tiga kali pemenang 24 Hours of Le Mans.
Markus Winkelhock – Satu balapan untuk Spyker
Markus Winkelhock hanya mengikuti satu balapan di F1, yakni untuk Spyker pada 2007. Pada GP Eropa, ia sempat memimpin balapan setelah memilih ban basah yang tepat. Namun, masalah hidrolik memaksanya keluar dari lomba pada lap ke-15.
Luca Badoer – Dua balapan untuk Ferrari
Luca Badoer dipilih menggantikan Felipe Massa yang cedera pada 2009, namun hanya bertahan dua balapan di Ferrari. Penampilannya yang buruk di GP Eropa dan Belgia membuatnya digantikan oleh Giancarlo Fisichella untuk sisa musim tersebut.
Yuki Ide – Empat balapan untuk Super Aguri
Yuki Ide, yang berusia 31 tahun saat debutnya di F1 pada 2006, hanya bertahan empat balapan bersama Super Aguri. Performa buruknya, termasuk hanya finis sekali di posisi ke-13, membuatnya kehilangan tempat, bahkan lisensi super FIA-nya dicabut.