GELUMPAI.ID – Liam Lawson dipastikan akan menjadi tandem Max Verstappen di Red Bull mulai musim 2025. Namun, ia sudah mendapat peringatan keras: jangan berharap bisa menyaingi juara dunia tiga kali itu.
Lawson, yang dikenal agresif di lintasan, menggantikan Sergio Perez setelah tampil impresif saat mengisi posisi Daniel Ricciardo di RB musim lalu. Meski begitu, ia dinilai tidak akan mampu menyaingi Verstappen dalam hal kecepatan murni.
“Dia tidak punya pilihan karena dia tidak akan bisa mendekati Verstappen dalam hal kecepatan murni,” kata Connor McDonagh dalam Crash F1 Podcast.
Namun, gaya balap agresifnya bisa menjadi keuntungan bagi Red Bull. Jika Lawson bisa bertarung dengan Ferrari, Mercedes, atau McLaren di posisi yang lebih strategis, ia bisa membantu Verstappen.
“Perez sering tersingkir di Q2 atau Q1, sementara jika Lawson bisa lebih dekat, ia bisa lebih berguna bagi Verstappen,” tambahnya.
Meski begitu, Verstappen diyakini tidak akan merasa terancam. “Lawson belum membuktikan bahwa dia punya kecepatan untuk melawan Max. Tapi dia punya keberanian untuk bertarung di lintasan, seperti yang dia tunjukkan saat melawan Alonso,” ujar McDonagh.
Musim 2024 yang buruk bagi Perez menjadi salah satu alasan Red Bull kehilangan gelar konstruktor dari McLaren. Lawson dipilih untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi.
“Situasi ini akan cepat terselesaikan. Verstappen pasti unggul dari Lawson, terutama di awal musim,” kata Lewis Larkam di podcast yang sama.
Menurutnya, Lawson harus realistis dan tidak berharap bisa mengalahkan Verstappen. “Kita semua tahu dia tidak direkrut untuk itu,” tegasnya.
Red Bull butuh dukungan lebih kuat di kejuaraan dan tidak bisa lagi membiarkan Verstappen bertarung sendirian. “Perez menyebabkan Red Bull terlempar ke posisi ketiga, dan mereka tidak bisa mengulang kesalahan itu,” ujar Larkam.
Tugas utama Lawson adalah menjaga jarak yang lebih dekat dengan Verstappen, tidak seperti Perez yang sering tertinggal jauh.
“Dia direkrut bukan untuk finis 10 atau 15 posisi di belakang Max, tapi untuk mengumpulkan poin dan mungkin finis kedua di belakang Verstappen jika Red Bull mendominasi balapan,” pungkasnya.